Nagasaki, Khazminang.id -- Sebuah jam dinding rusak parah yang berhenti pada pukul 11:02 - saat bom atom meledak di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 - telah semakin rusak akibat dimakan waktu di sebuah museum di Nagasaki.
Namun, Pemerintah Kota Nagasaki telah membuat replika, yang dipamerkan di Museum Bom Atom Nagasaki pada 24 Maret.
“Ini adalah replika, tetapi memiliki dampak yang kuat,” kata Masao Tomonaga, 77, seorang hibakusha, yang melihat replika tersebut. “Ini bermakna karena banyak orang dapat melihatnya.” (Hibakusha adalah para korban yang selamat atau penyintas dari keganasan bom atom 1945)
Di antara bahan terkait bom atom yang dimiliki museum, jam menjadi yang pertama memiliki replika. Jam dinding asli digantung di kediaman pribadi, sekitar 800 meter dari episentrum bom atom.
Koran Asahi Shimbun yang dikutip menyebutkan bahwa, almarhum Chuhachi Kubo, pemilik aslinya, menyumbangkannya ke Nagasaki pada tahun 1949. Tingginya 52 cm, lebar 27 cm, dan kedalaman 20 cm.
Dokumen asli telah dipajang di pintu masuk ruang pamer museum sejak lima tahun lalu sebagai bukti daya rusak bom atom.
Namun, kondisi jam tersebut semakin memburuk karena pencahayaan dan kelembapan di museum.
Kota Nagasaki telah membuat replika sejak Oktober lalu dengan biaya sekitar 3,3 juta yen ($ 30.000), yang disubsidi oleh pemerintah pusat.
Kota tersebut menyalin kerusakan pada jam dinding yang diakibatkan oleh ledakan bom atom dan menyelesaikan replikanya pada bulan Maret.
Nagasaki berencana untuk meminjamkan salinan tersebut kepada orang dan kelompok di luar Nagasaki atau menggunakannya untuk tujuan pendidikan guna mempromosikan perdamaian. (eko/asahi shimbun)