×

Iklan

REKTOR ORANG PERTAMA DISUNTIK
ISI Padang Panjang Pertama Lakukan Vaksin Covid-19

26 Maret 2021 | 11:14:39 WIB Last Updated 2021-03-26T11:14:39+00:00
    Share
iklan
ISI Padang Panjang Pertama Lakukan Vaksin Covid-19

Padang Panjang, Khazanah – Institut Seni Indonesia Padang Panjang menjadi perguruan tinggi percontohan pertama di Sumatera Barat menjalani Vaksin Covid-19 Sinovac pada rektor, dosen dan seluruh Tendiknya .

Sebanyak 413 civitas akademika terdiri dari rektor, dosen dan tenaga kependidikan Institut Seni Indonesia divaksin Covid-19, tahap pertama Kamis (25/3) kegiatan vaksin ini juga yang pertama kali di Sumatera Barat dilakukan oleh Perguruan tinggi di Sumatera Barat.


    Kegiatan vaksinasi gelombang pertama tersebut kerja sama Pemerintah Kota Padang Panjang melalui Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tepatnya Puskesmas Kebun Sikolos. Kegiatan vaksinasi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid 19 di Aula Gedung Pertunjukan Hurijah Adam .


    Kegiatan vaksinasi dosen dan tenaga kependidikan ISI dibuka oleh Rektor ISI Prof Dr.Novesar Jamarun Ms, disusul oleh Purek Purek lainya seperti Pembantu Rektor I Dr.Andar Indra Sastra M.Hum, Pembantu Rektor Ii Purwo Prihatin, M.HumPembantu Rektor I dan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Yandri,M.Sn dan Iswandi selaku Kepala Pusindok ISI Padang Panjang. Prof Dr.Novesar menyampaikan terima kasih atas fasilitas yang diberikan Pemerintah Kota Padang Panjang, melalui Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang yang telah memberikan vaksin bagi dosen dan tendik ISI.


    Kegiatan vaksinasi tersebut sangat berarti, selain untuk melakukan pencegahan dampak dari COVID-19, juga guna mempersiapkan perkuliahan secara langsung di kampus biru kota Padang Panjang yang telah lama menjalani daring.


    Menjadi orang pertama yang disuntik vaksin mengisyaratkan agar seluruh dosen dan tenaga kependidikan di Kampus harus sudah divaksin semua agar bisa melakukan perkuliahan secara langsung.

    “Untuk itu kami mewajibkan seluruh dosen dan tendik untuk divaksin jika telah melalui proses Registrasi dari Dinkes,” ujar Novesar pada Khazanah.


    Dia berharap, kegiatan vaksinasi berjalan lancar, dan pandemi pandemi Covid-19 di Indonesia dapat segera berlalu, sehingga kegiatan perkuliahan dapat kembali lancar. “Dimanapun khususnya di ISI Padang Panjang yang juga merupakan icon kota Padang Panjang ini,” tutur Novesar yang akrab dipangil Pak Ong ini oleh koleganya dan rekan media


    Ketika ditanya tentang vaksin mahasiswanya Novesar mengatakan untuk sementara bagi mahasiswa, dia mengatakan sejauh ini belum ada ketentuan yang mengatur penyaluran vaksinasi tersebut. “Karena belum ada program khusus. Yang pasti, yang kita inginkan saat mereka datang ke kampus berharap mereka sudah divaksinasi. Jadi ini pun perlu prioritas,” pungkasnya.


    Lebih lanjut Novesar mengatakan Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dan seluruh Sumatera barat bahkan Indonesia saat hanya menjalankan program pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.

    “Sampai saat ini masih berlangsung di Indonesia, dan negara lain.yang mana terlebih dahulu dengan sosialisasi dan penyuluhan, yang berlanjut pada vaksinasi.tentu nantinya akan sampai pada tahap umumnya,” ujar Novesar



    Menyingung banyaknya gonjang ganjing tentang vaksin di medsos Menurut Novesar “Vaksinasi adalah bagian dari kegiatan pencegahan, dengan tujuan mengurangi risiko kematian akibat Covid-19, dan membangun kekebalan kelompok (herd immunity) di masyarakat, serta mencegah perluasan Covid-19,” ujar Novesar dan ini sangat penting bagi Dosen ,Tendik dan Mahasiswa guna menjalani aktifitas perkuliahan saat ini.



    Dalam kegiatan vaksinasi ini , dia juga mengharapkan partisipasi seluruh keluarga besar ISI, sehingga selain dapat melindungi diri sendiri, vaksinasi juga diharapkan dapat melindungi masyarakat. Kepada peserta vaksin, sesuai apa yang dikatakan Dinkes vaksin yang digunakan sudah melalui uji klinis dan dijamin keamanannya oleh pemerintah. sesuai arahan dari petugas vaksin setelah divaksin kami tidak langsung pulang ,sebagai antisipasi kemungkin ada gejala yang timbul , peserta tidak langsung pulang, dan terlebih dahulu mengikuti evaluasi,” lanjutnya.


    Alhamdulillah sampai sore ini kita masih dalam keadaan sehat walafiat aja tanpa ada gejala ujar Novesar . Ia berharap, agar imunisasi berjalan lancar dan kegiatan tersebut menjadi bagian dari ikhtiar seluruh sivitas akademika ISI dalam mengantisipasi pandemi Covid-19 secara bersama-sama. Setelah menjalani vaksinasi, para sivitas akademika IS juga diminta tetap patuh menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Vaksinasi ke-2 dijadwalkan dilaksanakan 14 hari setelah vaksin pertama.


    Terkait proses perkuliahan tatap muka Novesar menyatakan, kampus siap gelar tatap muka jika sebagian besar jika semua telah melakukan vaksin, termasuk mahasiswa , telah divaksinasi Covid-19.

    “Semester baru Agustus 2021 Insya Allah kita bisa. Bisa kita lakukan dengan luring (luar jaringan), tapi dengan syarat herd immunitynya sudah tercapai.


    Mahasiswa kita pun, kalau kita sebut ribu an paling tidak dua pertiga sudah mendapat vaksin di tempat asal mereka masing-masing,” kata Novesar. Lebih lanjut jelas Novesar ,,sesuai arahan kementrian 2021 pimpinan perguruan tinggi dapat mengizinkan perkuliahan tatap muka sesuai protokol kesehatan. Hal tersebut sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri. “SKB Empat Menteri yang telah diumumkan pada November 2020 menyebutkan bahwa pimpinan perguruan tinggi dapat mengizinkan aktivitas mahasiswa di kampus jika memenuhi protokol kesehatan dan kebijakan Dirjen Dikti,” kata Prof. Novesar mengakhiri keterangannya terkait proses kuliah tatap muka. (Paulhendri