Helmi Yanti berdiri di depan rumah kos miliknya yang khusus menerima karyawan pria. IST |
Oleh : Devi Diany
Bagi karyawan yang bekerja di sekitar Jalan Damar, jika
ingin mencari kamar sewaan sebagai tempat tinggal maka rumah kos Helmi Yanti
bisa jadi pilihan. Helmi Yanti yang akrab disapa Ami ini, memiliki 6 kamar yang
disewakan khusus kepada karyawan pria. Lokasinya berada di Jalan Damar III No. 6C Kota
Padang. Rumah kos ini tepat berada di depan Masjid Nurul Ulya yang tentunya
para penghuni rumah kos bisa setiap waktu melaksanakan salat berjamaah di
masjid.
“Saat ini, 5 kamar sudah terisi. Tinggal 1 kamar saja
yang kosong,” kata Ami saat disambangi ke rumahnya kemarin.
Rumah Ami sangat besar. Ada 7 kamar tidur. Rumah tersebut
merupakan peninggalan orangtuanya. Ami sendiri sejatinya bersama keluarga
kecilnya memiliki rumah di Lubuk Buaya, Kota Padang. Meski sudah punya rumah
sendiri, Ami masih sering datang dan menemani orangtuanya. Tetapi sejak
orangtuanya meninggal dunia tahun 2012, otomatis Ami dan keluarganya kembali ke
rumah orangtuanya karena sanak saudaranya tak ada yang menetap di Padang.
Sementara rumah tersebut sudah sejak lama dijadikan rumah kos-kosan dan selalu
penuh penghuninya.
“Sejak ibu meninggal tahun 2012, saya dan suami mengajak
anak-anak kembali ke sini. Di sini banyak anak kos tentunya rumah ini perlu
perawatan,” terang ibu 3 orang anak ini.
Dan untuk perawatan itu pula maka Ami mendatangi BRI Unit
Pemuda pada Juli 2023 lalu. Dia butuh dana untuk memperbaiki atap rumah. Rumah
tersebut sudah tua, beberapa lembar atapnya sudah harus diganti karena bocor.
Saat itu, Ami tak punya uang. Dia baru saja mengirimkan uang untuk sang anak M.
Rizki Fajar yang kuliah di UPN Jakarta. Kebanyakan orang memilih jalan instan
untuk mendapatkan uang, meminjam pada rentenir. Tetapi Ami tidak mau terjerat
rentenir.
“Saya langsung datang ke kantor Bank BRI yang kebetulan
hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah. Saya utarakan maksud saya. Petugas
Bank BRI akhirnya menyarankan untuk menggunakan produk kredit atau pinjaman
ultra mikro (UMi),” kata wanita kelahiran tahun 1974 ini.
Tanpa ribet, hanya perlu KTP suami istri dan foto lokasi
usaha rumah kos sebagai syaratnya. Lalu petugas melakukan survei ke lokasi
mencocokkan dengan permohonan yang diajukan Ami. Setelah diperiksa, langsung
dananya cair masuk ke rekening sebesar Rp 5 juta rupiah.
“Alhamdulillah. Kredit UMi ini sangat membantu saya dan
keluarga. Tanpa jaminan dan tanpa ribet, dana langsung cair,” ujar ibu dari M.
Rizki Fadil, M. Rizki Fajar dan Aaliyah Safa Azzahra ini.
Untuk pinjaman sebesar Rp 5 juta itu, Ami harus
mengembalikannya dalam waktu 3 bulan. Cicilan per bulannya sebesar Rp 1,7 juta.
Ketika dihitungnya, maka total dana yang harus dikembalikannya sebesar Rp 5,1
juta.
“Uang Rp 100 ribu itu anggap saja sebagai biaya
administrasinya,” katanya.
Setelah lunas pinjaman pertama, Ami melanjutkan pinjaman
kedua pada Januari 2024 lalu, juga sebesar Rp 5 juta. InsyaAllah, bulan depan
pinjaman ini pun lunas.
Ami yang juga menjabat sebagai Ketua RT 04 RW 03
Kelurahan Olo Kecamatan Padang Barat, Kota Padang ini, ikut membantu
sosialisasikan tentang kredit ultra mikro BRI ini kepada warganya. Tujuannya
untuk menolong warga yang butuh dana untuk pengembangan usahanya. Kredit UMi
ini sangat realistis dan tidak mencekik. Dia mendapat dukungan penuh sang
suami, Afrinaldi yang bekerja di Hotel Savali.
“Ada yang yakin dan ada juga yang tidak. Saat ini ada
pedagang gorengan yang tertarik untuk meminjam pada UMi Bank BRI. Rencananya
setelah Lebaran diajukannya,” katanya.
Target Salurkan UMi Rp 200 Miliar
Regional CEO BRI Padang,
Moh.Harsono mengatakan, saat ini Bank BRI fokus
kepada bisnis berbasis ekosistem. Salah satu program dalam pengembangan
ekosistem adalah penyaluran Kredit Ultra Mikro (Kredit UMi). Kredit UMi sendiri
dapat disalurkan melalui mitra BRI seperti Agen BRILink Mitra UMi yang
merupakan perpanjangan tangan mantri dalam melayani nasabah ultra mikro.
“Saat ini terdapat 2.918 Mitra UMi, tersebar di Sumatera
Barat yang tersebar di berbagai ekosistem, yaitu eksoistem transaksi (pasar),
ekosistem teritori (pedesaan) dan ekosistem komoditas,” katanya.
Kredit UMi berfokus kepada penyaluran kredit kepada
pelaku usaha ultra mikro. Maksimal kredit yang diberikan sebesar Rp 10 juta
untuk skema musiman dan Rp 5 juta untuk skema non musiman, dengan jangka waktu
yang relatif pendek yaitu 3 sampai dengan 6 bulan.
“Tujuan kredit UMi ini adalah agar pelaku usaha ultra
mikro mendapatkan fasilitas perbankan dengan layak, sehingga mereka tidak
terjebak dalam pinjaman kredit yang tidak formal atau rentenir,” jelas Moh.
Harsono.
Data Januari sampai
8 Maret 2024, Bank BRI sudah menyalurkan kredit ultra mikro kepada 2.010
debitur dengan total plafond sebesar Rp 9 miliar. Berdasaran pencapaian tersebut,
BRI masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar untuk dapat menyalurkan kredit
ultra mikro, dikarenakan target penyaluran kredit ultra mikro pada 2024 adalah
sebesar Rp 200 miliar.
“BRI
berkomitmen untuk selalu menambah jumlah Mitra UMi yang produktif dan journey. Nantinya, setiap ekosistem baik
ekosistem transaksi, teritori dan komoditas akan terdapat minimal 1 Mitra UMi
yang dapat menjangkau pelaku usaha yang membutuhkan kredit ultra mikro,” terang
Moh. Harsono.
Bagi pelaku
usaha yang ingin mendapatkan kredit ultra mikro ini, dapat disampaikan Agen BRILink
Mitra UMi yang merupakan perpanjangan tangan dari Mantri BRI. Syaratnya, hanya
membawa e KPT, KK, SKU (dikeluarkan oleh kelurahan/kepala pasar/paguyuban
pedagang, RT/RW) dan nomor rekening BRI yang sudah terdaftar. (**)