Padang,
Khazanah – Tingkat kebugaran masyarakat Sumbar masih rendah. Saat ini 70 persen
dari seluruh penduduk Sumbar kurang bugar. Data Sport Development Indeks (SDI)
Kemenpora 2022 menunjukkan, partisipasi masyarakat gemar berolahraga baru di
angka 33,03 persen. Artinya, kebugaran masyarakat sedang tidak baik-baik saja.
Oleh
karena itu, Gubernur Sumbar meminta Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar serta
Dinas Kesehatan Sumbar untuk terus berkolaborasi dalam meningkatkan kebugaran
masyarakat, serta terus menginisiasi kegiatan-kegiatan yang mendorong motivasi
masyarakat untuk berolahraga.
"Kebugaran
berkaitan erat dengan kondisi kesehatan. Olahraga membantu kita menekan potensi
berbagai penyakit,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat Peluncuran Program Road
to 2045 Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Sumbar dan
Aplikasi Tes Kebugaran (Tegar) di Auditorium Gubernuran Sumbar, Minggu
(21/1/2024).
Bayangkan
saja, lanjutnya, setiap tahun negara mengeluarkan Rp24,06 triliun lebih untuk
biaya pengobatan masyarakat melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Berdasarkan
Indeks Pembangunan Olahraga 2023, penyakit jantung menjadi kasus yang paling
menguras klaim BPJS Kesehatan, disusul kanker, stroke, hingga gagal ginjal.
"Oleh
karena itu, Pemprov Sumbar mendorong warga untuk terus berolahraga dan menjaga
kebugaran. Terlebih, agama sendiri menganjurkan kita untuk terus menjaga
kebugaran dan menyediakan waktu untuk berolahraga," katanya.
Ketua
Panitia Peluncuran Program Road to 2045 Kormi Sumbar dan Aplikasi Tegar, Restu
Irawan mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari usaha mewujudkan visi
Kormi dalam meningkatkan kebugaran masyarakat.
"Kita
juga meluncurkan aplikasi yang dapat mengukur tingkat kebugaran masyarakat.
Aplikasi ini dapat diunduh, kemudian dengan menjawab kuisoner dari aplikasi
tersebut, nantinya akan terlihat gambaran status kebugaran pemilik akun,"
ujar Restu. (devi)