![]() |
Padang, Khazanah – Penampilan kanak-kanak dengan segala
kreativitasnya pada Festival Anak Sumbar 2023, sungguh mengagumkan dan
mengundang decak kagum Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Bunda PAUD Ummi Harneli. Orang
nomor satu di Ranah Minang itu bersama istri tak beranjak dari duduknya meski
kegiatannya cukup padat pada Minggu (19/11/2023).
Panggung utama pada Minggu petang itu, menyajikan panggung
ekspresi anak, seperti Forum Anak Kota Padang menyuguhkan nyanyian dan Forum
Anak Pesisir Selatan menampilkan tarian. Ada pula permainan anak tradisional,
yaitu main kajai atau permainan karet
gelang yang dijalin menjadi seperti tali yang lentur dan panjang. Biasanya permainan
ini dimainkan oleh anak-anak perempuan Minang dulunya.
Tujuh orang anak dari Sanggar Kata Gerak dengan kostum pakaian
bermain anak-anak pada umumnya tampil memukau hadirin. Kajai mereka rentangkan dan kedua ujungnya dipegang oleh 2 orang
anak, lalu anak lainnya akan melompati kajai tersebut. Lainnya, mereka
membelitkan kaki pada kajai dan
kemudian dengan caranya pula melepaskan lilitan itu.
“Anak-anak zaman sekarang sepertinya tak kenal dengan
permainan kajai ini,” komentar salah
satu orangtua peserta dari Kota Solok, Nurhayati.
Nurhayati terlihat serius menyaksikan permainan kajai itu seakan mengenang masa
kecilnya. Dia datang ke Festiva Anak Sumbar yang bertajuk “Pertemuan di Taman
Bermain” ini untuk mendampingi 2 orang cucunya, masing-masing murid SD dan siswa
SMA. Menurut Nurhayati, kedua cucunya
sangat senang dan bahagia sekali mengikuti kegiatan ini.
“Cucu saya sangat senang dan bersemangat mengikuti
kegiatan ini, bisa bertemu dengan teman-teman sebayanya dari berbagai daerah
dan bermain sepuasnya,” terang Nurhayati.
Hal senada disampaikan Kabid PPA Dinas Sosial Kota
Sawahlunto, Rina Nasri. Anak-anak yang didampinginya mengaku bersemangat dan sangat
senang bisa menjadi peserta kegiatan festival ini. Oleh sebab itu, pihaknya
berharap kegiatan serupa dapat berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
Usai panggung ekspresi dilanjutkan dengan Deklarasi Suara
Anak Indonesia oleh Pengurus Forum Anak Sumbar. Mereka meminta pemerintah agar memberikan
perhatian dan memenuhi hak-hak mereka. Selain itu, mempertimbangkan keberadaan mereka
saat mengambil berbagai kebijakan.
Setelahnya Mahyeldi dan Ummi Harneli didampingi Kepala Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sumbar Gemala Ranti, berbaur dengan anak-anak yang didampingi
guru dan orangtua, duduk di rumput dan terlibat dialog dengan mereka.
“Ini adalah kewajiban kita semua untuk menjamin dan melindungi anak-anak serta memenuhi
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang optimal,” ujar Mahyeldi
merespon deklarasi Suara Anak Indonesia Sumbar.
Sementara Harneli menyebut tentang pola asuh dalam
keluarga. Dia mengingatkan para orangtua agar jangan mengasuh dan mendidik anak
dengan emosi apalagi dengan kekerasan, tapi asuh anak dengan kasih sayang dan
penuh kelembutan. Termasuk juga guru-guru di sekolah, jangan mendidik muridnya
dengan marah-marah atau main pukul, tapi didik dengan kasih sayang.
“Untuk para orangtua, terapkan pola asuh anak dengan
kasih sayang. Sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW, ibu adalah sekolah pertama
bagi anak. Apa yang diajarkan ibu di rumah hal itu akan menjadi bekal anak
dalam bergaul dan bermasyarakat,” katanya. (devi)