API membesar menghaguskan 10 petak rumah di Wisma Utama, Parak Laweh, Lubuk Begalung, Padang |
Padang, Khazanah – Sepuluh petak rumah
semi permanen di komplek Wisma Utama, Tepi Air RT 01, RW 03, Kelurahan Parak
Laweh Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, kota Padang habis dilahap sijago merah,
Senin malam (28/10/2024).
Kebakaran hebat yang terjadi sekitar pukul 21.30 tersebut diduga berasal dari kabel listrik arus pendek disalah satu rumah warga, kemudian api menjalar dan merambat ke rumah lain yang letaknya berdekatan, ditambah lagi banyak tumpukan barang bekas yang mudah terbakar di sekitar rumah dan tiupan angin yang cukup kencang.
Api begitu cepat merambat dan melahap
beberapa bangunan yang ada di tepi Sungai Banda Bakali tersebut.
“Beberapa kali terdengar ledakan dari
tabung gas yang tidak sempat di lepas,” kata salah seorang warga yang berada
dilokasi tersebut.
Tim pemadam kebakaran (Damkar) kota Padang dengan 80 anggota sampai dilokasi langsung berjibaku memadamkan api. Lebih kurang 7 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan, ditambah lima unit ambulan dari PMI Kota Padang yang langsung membantu membawa keluarga korban yang pingsan dan luka-luka ke rumah sakit.
Seluruh korban kebakaran diungsikan ke
masjid At-Taubah yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. Masyarakat dan
perangkat RT, RW bahu membahu membantu keluarga korban, ada yang membawa
makanan dan minum serta mendirikan tenda darurat serta menyiapkan ruangan untuk
bermalam.
“Alhamdulillah, warga wisma utama dan para pemuda langsung membantu mengevakuasi keluarga korban ke masjid,” kata ketua RW 03 Rosaldi.
Ia juga menjelaskan lebih kurang 13 Kepala Keluarga atau 59 orang warga yang terdata telah diungsikan semua.
“Untuk anak-anak dan ibu-ibu tidurnya di ruang sekretariat masjid dan yang lainnya bisa di tenda yang didirikan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kota Padang,” jelasnya.
Bantuan dari beberapa donaturpun
berdatangan yang ditampung posko di teras masjid At-Taubah. Ada yang membawa
nasi bungkus, minuman, mie instan, roti, dan lain-lain.
Sekitar pukul 24.00 api baru bisa dipadamkan dan listrik yang sebelumnya dipadamkan beberapa jam, sudah menyala kembali setelah petugas PLN turun ke lokasi.
Salah seorang korban Nila (52)
mengatakan, api sangat cepat membakar rumahnya dan tidak ada barang yang dapat
diselamatkan.
“Indak ado nan bisa kalua, abih
sadonyo pak,” ucap Nila tertunduk lesu berurai air mata.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa
kebakaran di Wisma Utama tersebut, kerugian materil ditaksir lebih dari 750
juta. (JJ)