Padang,
Khazanah – Gubernur Sumbar Mahyeldi mengimbau warga yang bermukim di sekitar Gunung
Marapi baik yang di Kabaupaten Agamn, Kabupaten Tanah Datar dan Bukittinggi, agar
meningkatkan kewaspadaannya.
Erupsi
Gunung Marapi yang terjadi Minggu (3/12/2023), menyemburkan debu disertai
butiran pasir. Partikel ini tak hanya menyungkup rumah warga tetapi juga sangat
berbahaya bagi kesehatan, indra baik penciuman maupun mata.
“Kami
mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar Marapi untuk meningkatkan kewaspadaannya,”
ujar Gubernur Sumbar Mahyeldi dalam video yang diterima wartawan.
Meski
demikian, Mahyeldi juga mengingatkan warga agar tidak panik menghadapi erupsi
Gunung Marapi. Warga harus mengikuti arahan dari pihak nagari, kecamatan atau
BPBD setempat. Jika semburan debu masih berlangsung, maka gunakan masker dalam
beraktivitas di luar rumah.
Selanjutnya,
Mahyeldi juga meminta petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi untuk selalu memberikan
informasi terbaru dari aktivitas Marapi, sehingga petugas dibagian penyelamatan
seperti BPBD beserta unsur SAR segera pula bertindak untuk melakukan
pendampingan ataupun penyelamatan warga.
Informasi terkini yang diperoleh
menyebutkan, setelah meletus pada Minggu (3/12/2023), Gunung Marapi masih terus
menunjukkan aktivitasnya dan terpantau hingga Senin (4/12/2023) pagi.
Petugas PGA Marapi, Ahmad Rifandi menyebut,
pada Minggu (3/12/2023), hingga pukul 23.57 WIB terjadi sebanyak 36 kali
letusan dan 16 kali semburan. Sedangkan pada Senin pagi (4/12/2023) hingga
pukul 06.00 WIB, terpantau 9 kali letusan dan 43 kali semburan.
“Untuk
mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, diimbau agar warga menjauh
dan berada pada jarak 3 KM dari kawah Marapi,” katanya. (devi)