Gubernur Irwan Prayitno bersama pengurus FKPT SUmbar |
Padang, Khazminang – Meskipun secara kultur orang Minang yang konsisten dengan ABS-SBK nya sulit terbawa arus untuk menjadi radikal atau berpaham radikalisme sebagaimana yang diatur dalam UU Antiterorisme, tetapi kewaspadaan agar masyarakat terutama anak muda tidak terpapar paham radikal yang menjurus ke terorisme, perlu terus dilakukan.
“Saya mengapresiasi apa yang sudah dilaksanakan oleh FKPT Sumatera Barat selama lima tahun belakangan ini yang berkonsentrasi menyampaikan sosialisasi tentang bahaya radikalisme dan terorisme kepada berbagai elemen masyarakat,” kata Gurbernur Irwan Prayitno dalam pertemuannya dengan dengan pengurus FKPT Sumbar di ruang kerjanya, Senin pagi.
Sejumlah teroris yang memang ada darah Minangnya selama ini, menurut Gubernur tidaklah berbasis di sini. Dan mereka itupun bukan direkrut di daerah Sumatera Barat, melainkan di perantauan. “Mereka itu, menurut saya tidak lagi menjujung tinggi filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” kata Irwan Prayitno.
Irwan menyampaikan kewaspadaan yang dibangun untuk menangkal paham-paham yang merusak seperti itu perlu terus dilakukan. Tidak hanya oleh FKPT sendiri, tetapi oleh semua elemen masyarakat agar terhindar dari masalah-masalah yang merusak ketenteraman dan kedamaian masyarakat.
Sementara itu Ketua FKPT Sumbar, Dr. Zaim Rais mengatakan bahwa selama lima terakhir ini FKPT Sumbar sudah melakukan sosialisasi bahaya radikalisme dan terorisme sebanyak 20 kali terhadap kurang lebih 2.000 peserta dari berbagai elemen masyarakat. “Kita melakukannya empat kali setahun untuk bidang-bidang yang melibatkan media, pemuda, agama, aparat pemerintahan nagari, babinsa, babinkamtimas, dan budaya. Tapi karena keterbatasan anggaran, kita hanya sanggup melaksanakan di Padang, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman dan Batusangkar,” kata Zaim Rais.
Menindaklanjuti MoU antara Kepala BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dengan Menteri Dalam Negeri, Ketua FKPT Sumbar berharap Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dapat mendukung kegiatan ini pada tahun-tahun mendatang. “Kita berharap ada bantuan anggaran kegiatan dari APBD untuk menyempurnakan apa-apa yang sudah diberikan oleh APBN,” ujar Zaim.
Tahun ini sejumlah kegiatan FKPT terpaksa tertunda-tunda lantaran adanya pandemi Covid-19. Kegiatan sosialisasi tatap muka pada tahun ini baru sempat dilaksanakan di Batusangkar awal tahun ini untuk bidang pemuda.
“Tahun ini kita gelar juga kegiatan yang tidak dilaksananakan secara tatap muka seperti lomba pidato pemuda, lomba menulis bahan ajar untuk guru agama serta lomba video pendek untuk pelajar,” kata Zaim.
Dalam waktu dekat, juga akan digelar webinar tentang bahaya radikalisme, terorisme dan Covid-19. Dalam pertemuan dengan Gubernur Sumbar itu, FKPT menyampaikan permintaan kepada Gubernur untuk menjadi salah satu narasumber disamping Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar dan Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto.
Para pengurus FKPT yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Zaim Rais, Arsland, Nini Arlin, Heranof Firdaus, Ayu Rustriana, Martha Suhendra, Aidil Mubaraq, Agusrianto, Eko Yanche Edrie dan Ramadani Hakim.
(eko yanche edrie)