×

Iklan

Berganti Nama dari RSSN Menjadi RSOMH
Gemala Rabi'ah Hatta Minta Nama Ayahnya Jangan Disingkat

11 April 2021 | 22:15:07 WIB Last Updated 2021-04-11T22:15:07+00:00
    Share
iklan
Gemala Rabi\

Bukittinggi, Khazminang – Menteri Kesehatan Republik Indonesia  Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU didampingi Dr. Dra. Gemala Rabi'ah Hatta, MRA, M.Kes (Putri kedua Wakil Presiden Republik Indonesia Pertama Mohammad Hatta), Gubernur Provinsi Sumatera Barat diwakili Kepala Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar secara resmi menandatangani prasasti pergantian nama Rumah Sakit Stroke Nasional (RSSN) menjadi Rumah Sakit Otak DR Drs M.Hatta (RSOMH) Kota Bukittinggi, Jumat (9/4/2021)

Acara yang diselenggarakan di halaman RSOMH Kota Bukittinggi tersebut dihadiri Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah kota Bukittinggi, seluruh pegawai RSOMH termasuk 25 orang dokter spesialis, wartawan media cetak, online, elektronik dan tamu undangan.

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin optimis RSOMH Kota Bukittinggi mampu memfasilitasi layanan kesehatan masyarakat internasional sehingga pamornya tidak hanya dikenal di Sumatera Barat dan Indonesia, namun sampai ke manca negara. Pihaknya akan menjembatani mimpi besar Direktur Utama RSOMH Kota Bukittinggi Dr.dr Aslen Arlan, Sp.B-KBD, M.A.R.S tersebut agar rumah sakit ini Go Internasional. Tentu, diperlukan upaya untuk melengkapi kebutuhan  pelayanan bagi pasien sehingga segera terwujud dan bukan sebuah mimpi belaka.

    Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi perubahan nama rumah sakit ini dengan menyertakan figur sang Proklamator Mohammad Hatta atau Bung Hatta. Ketika seseorang menyebut nama beliau itu, maka kembali mengenang sejarah dan mengenali Wakil Presiden pertama di Republik Indonesia tersebut.

    “Nama Mohammad Hatta adalah nama yang bukan hanya dikenal sebagai orang Bukittinggi, seluruh Indonesia dan dunia pun kenal. Mudah-mudahan dengan adanya nama Mohammad Hatta yang dipakai itu bisa mengenalkan rumah sakit ini menjadi terkenal di seluruh dunia,"ucapnya.

    Lebih lanjut Menkes RI menjelaskan RSOMH Kota Bukittinggi menjadi rumah sakit rujukan, sehingga peningkatan layanan kesehatan adalah acuannya. Pihak manajemen rumah sakit perlu merangkul institusi lain seperti perguruan tinggi untuk meningkatkan pelayanan dan bahkan memunculkan ide agar berdiri sebuah perguruan tinggi itu atau fakultas kedokteran yang mampu bersinergi dengan RSOMH untuk menjawab kebutuhan layanan penyembuhan penyakit.

    “Menjadi rumah sakit rujukan itu layanannya harus bagus, harus rajin meneliti. Jadi tolong dirangkul perguruan tinggi. Rujukan tersebut adalah orang-orang yang mengidap stroke di Malaysia, Singapura dan negara lainnya dapat berobat di RSOMH Kota Bukittinggi,” ucapnya.

    Sementara itu Dr.Dra. Gemala Rabi'ah Hatta, MRA, M.Kes mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi digunakannya nama Proklamator Bung Hatta pada rumah sakit milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia itu.

    "Direktur RSOMH sudah benar dalam menyebut nama ayah saya, tapi dalam penulisanya saya ingin perbaiki, nama Mohammad Hatta tidak ada disingkat menjadi M. Hatta,” ucapnya.

    Gemala Rabi'ah Hatta menyampaikan keinginannya agar ejaan nama Rumah Sakit Otak DR. Drs. M.Hatta (RSOMH) Kota Bukittinggi yang telah diresmikan disempurnakan sesuai kaidah dan tata bahasa. Pencermatan itu ditiliknya terhadap singkatan DR yang mengartikan kata Doktor, seharusnya ejaannya huruf D (besar) dan huruf r (kecil) sehingga Dr lah yang benar bukan DR.

    Selanjutnya ia menyampaikan bahwa ejaan lain termuat pada singkatan M di kata M. Hatta, seharusnya dipanjangkan saja Mohammad, tanpa disingkat menjadi M. Pertimbangan untuk revisi ejaan dan nama terhadap nama ayahandanya itu didasari agar tidak terjadi kesalahan dan kekeliruan sejarah dikemudian hari, sehingga generasi mendapatkan referensi yang benar.

    “Saya minta pak Menteri dapat melakukan perbaikan nama ayah di SK atau dokumen atau penulisan lainnya. Kami bangga nama ayah dijadikan nama rumah sakit otak di Kota Bukittinggi ini,” ucapnya.

    Direktur Utama RSOMH Kota Bukittinggi Dr.dr Aslen Arlan, Sp.B-KBD, M.A.R.S menyampaikan sejarah perjalanan rumah sakit sebelum berubah menjadi Rumah Sakit Otak DR. Drs. M.Hatta (RSOMH) Kota Bukittinggi.

    “RSOMH ini adalah salah satu rumah sakit Kementerian Kesehatan type B. Adapun slogan RSOMH adalah ‘Bekerja Cerdas, Cermat dan Ikhlas’

    Kami sampaikan kepada pak Menteri Kesehatan, dua tahun terakhir rumah sakit ini dilanda pandemi COVID-19, semua indikator kinerja turun dalam dua tahun tersebut, pendapatan juga turun dibandingkan dengan biaya operasional tidak memenuhi target,”pungkasnya. (Iwin SB)