×

Iklan


Dosen Unes Latih Petani Tebu, Mengolah Ampas Tebu Jadi Keripik

24 September 2024 | 07:19:27 WIB Last Updated 2024-09-24T07:19:27+00:00
    Share
iklan
Dosen Unes Latih Petani Tebu, Mengolah Ampas Tebu Jadi Keripik
Rektor Unes, Ketua LPPM, Walinagari dan Dosen serta mahasiswa KKN Tematik bersama Masyarakat di Nagari Bukik Batabuh Kec. Canduang Kab. Agam.

Padang, Khazanah -- Dosen Universitas Ekasakti (Unes) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat bersama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Unes tahun 2024 di Nagari Bukik Batabuh Kecamatan Canduang Kabupaten Agam. Mereka melatih petani tebu mengolah ampas tebu menjadi keripik.   

Program pengabdian kepada masyarakat ini difokuskan untuk membantu masyarakat pasca bencana longsor di Nagari Bukit Batabuh, Agam yang merupakan sentra penghasil tebu.

“Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat dengan memberikan solusi nyata terhadap masalah yang dihadapi setelah kena bencana, program-program yang diberikan sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki oleh mahasiswa diantanya tentang manajemen, akuntansi, agroteknologi, teknik sipil, dan ilmu hukum,” kata Ketua LPPM Universitas Ekasakti Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si saat melakukan monitoring dan evaluasi (monev) KKN Tematik tersebut bersama Rektor Unes Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd beberapa waktu lalu. 

    Monev pertama dilaksakan di Nagari Koto Tuo dengan jumlah mahasiswa 20 orang. Pemaparan program yang diawali dengan pendataan permasalahan-permasalahan yang terjadi dilokasi yang disampaikan oleh ketua kelompok bidang ilmu program studi manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Ekasakti Siska Oktalia dengan topik ‘manajemen pengolahan ampas tebu menjadi keripik’.

    “Mahasiswa sudah berhasil menciptakan inovasi untuk membantu masyarakat agar ada tambahan penghasilan, inovasi ini rencananya akan disebar luaskan ke masyarakat petani tebu,” ujar I Ketut Bidaraga.

    Dia juga menjelaskan, sebelum diolah dan disebar akan dilakukan lebih dulu pengujian masalah mutu keripik dengan pengujian komposisi kandungan, termasuk pengurusan ijin PIRT.

    “Artinya produk keripik masih perlu dilengkapi,” ungkapnya.

    Dilanjjutkan dengan pemaparan dari mahasiswa program studi Agroteknologi Agus Parlin yang telah melakukan kegiatan pembuatan pupuk organik menggunakan ampas tebu.

    “Sekarang sudah dilakukan uji coba, agar lebih bagus masih perlu dilakukan pengujian lebih lanjut,” lanjutnya.

    Untuk tema KKN tematik di Nagari Bukit Batabuah berkaitan dengan rehabilitasi pasca bencana dan disesuaikan dengan potensi yang ada.

    “Program yang sudah dilaksanakan mahasiswa program studi teknik sipil Rafil Viorenza membuat program jalur evakuasi bencana, pemetaan jalur evakuasi,” tambanya.

    Lebih lanjut ketua LPPM Unes menjelaskan program studi Akuntasi sudah berhasil membuat program akuntasi Si APIK sebagai solusi digital untuk pembukuan keuangan UMKM, terakhir dari mahasiswa Hukum meyampaikan pelaksanaan program pencegahan bullying, membuat naskah akademik, masalah pengelolaan aset milik nagari.

    Sementara itu, Walinagari Bukik Batabuah diwakili oleh Sekretaris Nagari sangat menyambut baik program - program yang sudah dilaksanakan, harapannnya agar program-program yang dilaksanakan tidak hanya terfokus di satu jorong saja, tapi bisa dilakukan ke semua jorong agar merata, selanjutnya dalam pelaksanaan program dan pembuatan laporan nanti agar tetap melakukan koordinasi dengan pihak nagari. “Untuk program pembuatan pupuk, harapan pak wali bisa terus dikembangkan, setelah kegiatan KKN tematik selesai, harapan nagari agar mahasiswa KKN bisa meninggalkan kesan-kesan yang baik di masyarakat, termasuk meninggalkan laporan KKN Tematik di nagari untuk dasar penyusunan RKP nantinya,” ujar Sekeratris Nagari.

    Rektor Universitas Ekasakti Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak nagari yang telah  memfasilitasi mahasiswa kkn tematik dalam melaksanakan program di nagari.

    “Silahkan lanjutkan program-program yang sudah dilaksanakan sampai selesai, jaga kekompakkan kelompok termasuk melaksanakan program-program yang belum selesai. Berikan kesan yang baik kepada masyarakat agar ada yang ditinggalkan di masyarakat,” kata rektor Unes.

    Dia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada mahasiswa sudah menciptakan banyak inovasi, semoga bisa membantu masyarakat. 

    Rektor juga mengingatkan, selesaikan laporan tepat waktu, jangan lupa mendaftar ulang dengan mengisi KRS agar nilai kompensasi bisa keluar di semester ganjil 2024/2025. (*)