Rektor Unes, Ketua LPPM, Walinagari dan Dosen serta mahasiswa KKN Tematik bersama Masyarakat di Nagari Bukik Batabuh Kec. Canduang Kab. Agam. |
Padang, Khazanah -- Dosen Universitas
Ekasakti (Unes) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat bersama Mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Unes tahun 2024 di Nagari Bukik Batabuh
Kecamatan Canduang Kabupaten Agam. Mereka melatih petani tebu mengolah ampas
tebu menjadi keripik.
Program pengabdian kepada masyarakat
ini difokuskan untuk membantu masyarakat pasca bencana longsor di Nagari Bukit
Batabuh, Agam yang merupakan sentra penghasil tebu.
“Program ini bertujuan untuk
membantu masyarakat setempat dengan memberikan solusi nyata terhadap masalah
yang dihadapi setelah kena bencana, program-program yang diberikan sesuai
dengan bidang keilmuan yang dimiliki oleh mahasiswa diantanya tentang
manajemen, akuntansi, agroteknologi, teknik sipil, dan ilmu hukum,” kata Ketua
LPPM Universitas Ekasakti Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si saat melakukan
monitoring dan evaluasi (monev) KKN Tematik tersebut bersama Rektor Unes Prof.
Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd beberapa waktu lalu.
Monev pertama dilaksakan di Nagari
Koto Tuo dengan jumlah mahasiswa 20 orang. Pemaparan program yang diawali
dengan pendataan permasalahan-permasalahan yang terjadi dilokasi yang
disampaikan oleh ketua kelompok bidang ilmu program studi manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Ekasakti Siska Oktalia dengan topik ‘manajemen pengolahan
ampas tebu menjadi keripik’.
“Mahasiswa sudah berhasil
menciptakan inovasi untuk membantu masyarakat agar ada tambahan penghasilan,
inovasi ini rencananya akan disebar luaskan ke masyarakat petani tebu,” ujar I
Ketut Bidaraga.
Dia juga menjelaskan, sebelum diolah
dan disebar akan dilakukan lebih dulu pengujian masalah mutu keripik dengan
pengujian komposisi kandungan, termasuk pengurusan ijin PIRT.
“Artinya produk keripik masih perlu
dilengkapi,” ungkapnya.
Dilanjjutkan dengan pemaparan dari
mahasiswa program studi Agroteknologi Agus Parlin yang telah melakukan kegiatan
pembuatan pupuk organik menggunakan ampas tebu.
“Sekarang sudah dilakukan uji coba,
agar lebih bagus masih perlu dilakukan pengujian lebih lanjut,” lanjutnya.
Untuk tema KKN tematik di Nagari
Bukit Batabuah berkaitan dengan rehabilitasi pasca bencana dan disesuaikan
dengan potensi yang ada.
“Program yang sudah dilaksanakan
mahasiswa program studi teknik sipil Rafil Viorenza membuat program jalur
evakuasi bencana, pemetaan jalur evakuasi,” tambanya.
Lebih lanjut ketua LPPM Unes
menjelaskan program studi Akuntasi sudah berhasil membuat program akuntasi Si
APIK sebagai solusi digital untuk pembukuan keuangan UMKM, terakhir dari
mahasiswa Hukum meyampaikan pelaksanaan program pencegahan bullying, membuat
naskah akademik, masalah pengelolaan aset milik nagari.
Sementara itu, Walinagari Bukik
Batabuah diwakili oleh Sekretaris Nagari sangat menyambut baik program -
program yang sudah dilaksanakan, harapannnya agar program-program yang
dilaksanakan tidak hanya terfokus di satu jorong saja, tapi bisa dilakukan ke
semua jorong agar merata, selanjutnya dalam pelaksanaan program dan pembuatan
laporan nanti agar tetap melakukan koordinasi dengan pihak nagari. “Untuk
program pembuatan pupuk, harapan pak wali bisa terus dikembangkan, setelah
kegiatan KKN tematik selesai, harapan nagari agar mahasiswa KKN bisa
meninggalkan kesan-kesan yang baik di masyarakat, termasuk meninggalkan laporan
KKN Tematik di nagari untuk dasar penyusunan RKP nantinya,” ujar Sekeratris
Nagari.
Rektor Universitas Ekasakti Prof.
Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak
nagari yang telah memfasilitasi
mahasiswa kkn tematik dalam melaksanakan program di nagari.
“Silahkan lanjutkan program-program
yang sudah dilaksanakan sampai selesai, jaga kekompakkan kelompok termasuk
melaksanakan program-program yang belum selesai. Berikan kesan yang baik kepada
masyarakat agar ada yang ditinggalkan di masyarakat,” kata rektor Unes.
Dia juga menyampaikan ucapan terimakasih
kepada mahasiswa sudah menciptakan banyak inovasi, semoga bisa membantu
masyarakat.
Rektor juga mengingatkan, selesaikan
laporan tepat waktu, jangan lupa mendaftar ulang dengan mengisi KRS agar nilai
kompensasi bisa keluar di semester ganjil 2024/2025. (*)