×

Iklan


Dosen TI PNP Latih Pengurus Koperasi dalam Pencatatan Keuangan

17 Mei 2022 | 18:00:03 WIB Last Updated 2022-05-17T18:00:03+00:00
    Share
iklan
Dosen TI PNP Latih Pengurus Koperasi dalam Pencatatan Keuangan
Tim Pengabdian Jurusan TI Politeknik Negeri Padang memberikan pelatihan penggunaan Microsoft Excel bagi pengurus koperasi simpan pinjam RT008/RW002 Perumahan Astek, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Padang, Khazminang.id-- Salah satu upaya strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia adalah melalui pemberdayaan koperasi.

Ini mengingat besarnya potensi koperasi yang ditunjukkan oleh keberadaannya. Pemberdayaan koperasi akan mendukung peningkatan produktivitas, penyediaan lapangan kerja yang lebih luas, dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat miskin.

Untuk itu, Tim Pengabdian Jurusan Teknologi Informasi (TI) Politeknik Negeri Padang (PNP) memberikan pelatihan penggunaan Microsoft Excel bagi pengurus koperasi simpan pinjam agar dapat membantu dalam pencatatan keuangan koperasi.

    Pelatihan pemanfaatan aplikasi Microsoft Excel dalam pencatatan keuangan ini digelar Tim Pengabdian Jurusan TI PNP di Koperasi Simpan Pinjam RT008/RW002 Perumahan Astek, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

    "Kegiatan sosialisasinya sudah digelar pada 14 Mei 2022 lalu, pada rapat rutin bulanan anggota koperasi," kata Ketua Tim Pengabdian, Dwiny Meidelfi didampingi anggotanya, Defni, Rika Idmayanti, Yulherniwati dan Nola Nur Azizah, baru-baru ini.

    Dia menjelaskan, selama ini di koperasi tersebut, dalam pengelolaan serta manajemen koperasi dapat dikatakan belum teratur dengan rapi, belum akuntabel dan belum transparan.

    "Hal ini terungkap saat diskusi dengan koperasi mitra bahwa koperasi belum memiliki perencanaan koperasi yang jelas," ungkapnya.

    Akibatnya, target dan sasaran usaha belum mengarah kepada pengembangan usaha koperasi yang lebih mapan, manajemen keuangan yang belum memenuhi standar akuntansi paling tidak untuk standar koperasi, serta laporan hanya dalam bentuk laporan secara global.

    "Berdasarkan diskusi dengan koperasi mitra, banyak kekhawatiran yang timbul. Dalam perkembangannya pun sering dijumpai adanya kesalahan yang disebabkan oleh kurang telitinya dalam perhitungan serta kemungkinan terjadinya kecurangan sangat mempengaruhi kinerja dari kegiatan koperasi tersebut," katanya.

    Dwiny berujar, adanya keinginan dari beberapa anggota yang ingin mengetahui tentang keuangan koperasi serta proses bisnis koperasi. Selain itu, ketika ada pergantian pengurus, tidak terdapat pencatatan yang jelas tentang keuangan koperasi.

    "Sehingga tidak dapat merunut kembali catatan yang lama karena hanya ditulis dengan kertas  beberapa lembar saja," ungkapnya.

    Selain itu, juga terjadi perselisihan antara pengurus yang baru dengan anggota terkait catatan peminjaman ini, yang menyebabkan anggota keluar dari keanggotaan koperasi dengan masih menyisakan utang kepada koperasi.

    "Dan pengurus koperasi tidak bisa menampilkan catatan keuangan koperasi dikarenakan tidak baiknya pencatatan keuangan koperasi pada pengurus sebelumnya," katanya lagi.

    Oleh karena itu, lanjut dia, setelah melakukan diskusi awal dengan pengurus koperasi, pihaknya melakukan pelatihan pemanfaatan Microsoft Excel untuk pencatatan keuangan koperasi.

    "Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pelatihan penggunaan Microsoft Excel bagi pengurus koperasi simpan pinjam Astek agar dapat membantu dalam pencatatan keuangan koperasi," tuturnya.

    Kata Dwiny, manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya pelatihan ini adalah pencatatan keuangan koperasi dapat lebih teratur dan tersimpan rapi, sehingga memudahkan pengurus dalam pencatatan ataupun pencarian data keuangan koperasi.

    "Apalagi, di era digital saat ini, semua mekanisme keuangan sangat cepat dan mudah bagi penggunanya. Kondisi tersebut berdampak langsung pada peserta, sehingga Koperasi Astek juga dituntut untuk segera menggunakan teknologi sebagai basis transaksi," ujarnya.

    Selain itu, kata Dwiny, peserta setuju untuk dibantu dalam pengembangan koperasi syariah. Pendampingan usaha secara berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan usaha.

    "Sebagai mitra, Tim Pengabdian PNP akan berperan memfasilitasi pengurus dan anggota koperasi dalam mengelola badan hukum, penguatan kelembagaan, dan pemanfaatan teknologi," pungkasnya.