Padang,
Khazanah – Program unggulan Pemprov Sumbar untuk mencetak 100.000 milenial entrepreneur
dan woman entrepreneur, terus berlanjut. Saat ini, Dinas Koperasi dan UKM Sumbar sebagai koordinator program unggulan tersebut, tengah melakukan
verifikasi para entrepreneur yang telah terdata. Jumlahnya mencapai 108.612 entrepreneur.
Kepala
Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Endrizal kepada wartawan di ruang kerjanya
kemarin menjelaskan, verifikasi dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
masing-masing pelaku usaha. Pihaknya sendiri akan menyiapkan pelatihan,
bimbingan teknis dan pendampingan yang sesuai dengan para peserta.
“Dari
verifikasi yang kita lakukan, kita akan ketahui apa saja yang dibutuhkan para
calon entrepreneur ini maupun yang sudah menjadi entrepreneur,” katanya.
Dijelaskan
Endrizal, target pertama dari program unggulan ini adalah orang-orang yang
belum memiliki usaha atau yang mempunyai ide bisnis tapi belum mulai melakukan
kegiatan usaha. Sedangkan target kedua adalah, entrepreneur atau pelaku usaha
pemula yang memiliki usaha tapi masih baru.
“Bagi
mereka ini akan dilakukan pembinaan dan pendampingan sehingga terjadinya
penambahan omset,” katanya.
Target
ketiga adalah entrepreneur atau pelaku usaha mapan yang sudah menjalankan usaha
sejak lama tapi usahanya tidak berkembang dengan signifikan. Target ketiga ini
yang menjadi parameter adalah penumbuhan omset dan penambahan jumlah tenaga
kerja.
Untuk
jenis usahanya, lanjut Edrizal, tidak terbatas. Calon entrepreneur bisa memilih
sesuai dengan keahliannya atau mencermati peluang usaha yang ada, seperti di
bidang seni rupa, fashion, kriya, desain produk, musik dan lainnya. Namun untuk
Sumatera Barat, dari data yang ada pada umumnya pelaku usaha dominan menekuni
usaha kuliner dengan beragam variannya.
Sedangkan
pemasaran produk, entrepreneur bisa memanfaatkan beragam sarana yan tersedia
baik offline maupun online. Ada pasar rakyat dan pasar modern yang akan
menampung beragam produk yang dihasilkan. Bisa juga memanfaatkan pemasaran
online memanfaatkan e-commerce.
“Kita
juga sediakan pelatihan teknologi informasi untuk mereka yang ingin menembus pemasaran
online ini. Intinya, para entrepreneur tidak kita lepas usai pelatihan, tetapi
kita pantau dan lakukan evaluasi untuk mengetahui kendala yang dihadapinya,”
terang Endrizal.
Sebelumnya,
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebut, 100 ribu milenial tersebut tersebar pada
beberapa sektor, baik pertanian,
peternakan, perikanan, industri, UMKM, pariwisata, ekonomi kreatif dan sektor potensial lainnya.
“Semua
OPD yang mempunyai program pelatihan entrepreneur, nantinya harus melakukan survei
tentang berapa peningkatan pendapatan pelaku usaha yang sudah mendapat
pelatihan ini,” katanya. (devi)