Ilustrasi partai politik. NET |
Jakarta, Khazminang.id-- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia
pada Selasa (4/5), mengumumkan hasil penelitiannya mengenai tingkat
elektabilitas partai politik dan tokoh-tokoh politik yang berpeluang jadi calon
presiden pada Pemilihan Umum 2024.
Survei yang melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi itu menunjukkan
elektabilitas Partai Demokrat naik dari 5 persen pada tahun lalu menjadi 8
persen pada tahun ini. Skor itu menempatkan Partai Demokrat di urutan keempat
dalam daftar tingkat elektabilitas parpol di Indonesia.
Urutan pertama diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan
skor 25,3 persen, disusul oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan
13,1 persen, kemudian Partai Golkar 9,2 persen.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menyatakan naiknya tingkat elektabilitas partai sebagaimana ditunjukkan oleh temuan lembaga survei Indikator Politik merupakan wujud kepercayaan dan harapan rakyat terhadap partai politik tersebut.
"Peningkatan elektabilitas secara signifikan merupakan wujud harapan dan
kepercayaan masyarakat yang makin tinggi kepada Partai Demokrat," kata
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra
lewat pesan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, adanya harapan rakyat yang selama ini mungkin mandek, tidak
tersalurkan, padahal merupakan aspirasi mendesak dan penting bagi mereka.
"Kini dirasa hanya melalui Partai Demokratlah itu mungkin untuk
diperjuangkan," katanya menambahkan.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan bahwa peningkatan elektabilitas
Partai Demokrat juga mengonfirmasi kerja-kerja politik para kader, baik di
badan legislatif maupun di tengah-tengah masyarakat.
"Tentunya kepercayaan ini harus kami jaga dan emban dengan baik. Temuan
survei mengonfirmasi kalau pilihan Partai Demokrat berkoalisi dengan rakyat
selama kepengurusan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sangat
tepat," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan yang sama, Herzaky mengapresiasi dan menyampaikan ucapan
terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh rakyat Indonesia kepada Partai
Demokrat, terutama setelah partai itu berhasil melewati gejolak akibat adanya
upaya membentuk kongres luar biasa yang dilakukan oleh sejumlah eks kader.
"Berkat dukungan dari masyarakat, demokrasi di Indonesia dapat
diselamatkan. Perjuangan Partai Demokrat mempertahankan kedaulatan dan
kehormatan partai selama lebih dari 2 bulan kemarin, membuahkan hasil yang
sangat baik," kata Herzaky menerangkan.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani santai menanggapi turunnya elektabilitas Partai Gerindra di sejumlah lembaga survei. Muzani menilai, naik turun elektabilitas Gerindra di Pemilu merupakan hal yang biasa.
"Enggak
apa-apa, itu kan biasa di survei kan terus menerus mengalami situasi naik turun
seperti itu. Bahkan jadi itu sesuatu yang biasa," kata Muzani di DPR,
Jakarta, Kamis (6/5).
Muzani menyebut, penurunan elektabilitas Partai Gerindra bukan masalah serius. Justru ia penasaran apa yang menjadi penyebabnya. "Saya juga pengen lihat itu apa penyebabnya, tapi saya harus pelajari," katanya.
Penilaian survei
itu menjadi perhatian Gerindra sebagai
perbaikan gerakan partai. Namun, Muzani mengaku hasil survei internal partai,
Gerindra masih aman. "Kami menganggapnya sebagai sebuah hal yang juga
harus jadi perhatian kami di partai supaya partai mengalami perbaikan-perbaikan
gerakan," kata Muzani. ryn/ant