×

Iklan

DAYA BELI MASYARAKAT MENURUN
Dalas Swalayan Kolaborasi dengan UMKM Kuliner

30 September 2024 | 22:37:33 WIB Last Updated 2024-09-30T22:37:33+00:00
    Share
iklan
Dalas Swalayan Kolaborasi dengan UMKM Kuliner
POJOK Kuliner, Sarapan Pagi Keluarga di pelataran parkir Dalas Sawalayan

Padang, Khazanah – Penurunan daya beli masyarakat beberapa bulan terakhir  sangat berdampak pada omzet usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), termasuk usaha retail. Kondisi ini bukan hanya terjadi di Padang, tetapi secara nasional sudah dirasakan hampir disemua daerah. Hal ini memaksa para pedagang dan pengusaha supermarket atau swalayan memutar otak, bagaimana mengatasi kelesuan ini.

Dalas Swalayan, salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan terlengkap yang berada di Jl. Andalas No. 38 Padang mencoba melakukan terobosan untuk menarik pelanggan agar tetap berbelanja.

    Pimpinan Dalas Swalayan, Irawati Meuraksa bersama suaminya Febrizal Madjid mensiasati kondisi ini dengan merangkul beberapa UMKM kuliner di Padang untuk berkolaborasi membuat pojok kuliner menarik, berdampingan dengan swalayan.

    “Saya melihat di kota-kota lain, pusat perbelanjaan itu bergandengan tangan dengan usaha kuliner. Dimana ada supermarket atau swalayan, disana ada pojok kulinernya, tempat rehat sejenak, mengganjal perut, sambil menunggu keluarga belanja,” kata Irawati saat ditemui Khazanah di tempat usaha kulinernya Sarapan Pagi Keluarga di pelataran parkir Dalas Swalayan.

    Menurut Ira, usaha retail harus terus berinovasi, memaksimalkan fasilitas dan sarana yang ada, sehingga memiliki daya tarik dan tetap dilirik oleh konsumen.

    “Kita tidak mungkin monoton dengan jualan barang kebutuhan rumah tangga yang barangnnya itu-itu aja. Harus ada inovasi, selain konsumen promo, juga ada counter buah dan sayuran segar, aneka kue UMKM serta pojok kuliner,”jelasnya.

    Pojok kuliner itu, lanjut Ira, tidak harus besar seperti rumah makan atau restoran, cukup bisa muat 30 orang, tapi nyaman, elegan dan makanannya enak.

    “Kuncinya dimakanan, menunya harus yang paling enak, bervariasi, segar dan yang jelas harganya bersaing,” lanjut Ira yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perempuan Indonesia Maju (PIM) kota Padang.

    Sementara itu, Febrizal Madjid, komisaris utama Dalas Swalayan Group menilai terobosan yang dilakukan oleh tokonya ini cukup berdampak pada peningkatan penjualan.

    “Alhamdulillah, konsumen merasa senang belanja disini, sambil menunggu orang rumah belanja di dalam, suami dan anak-anak menikmati aneka kuliner pojok parkiran, ada mie nyemek, ayam geprek, dan lainnya,” katanya kepada Khazanah.

    Dia yakin, kelesuan daya beli masyarakat ini akan segera berlalu, seiring dilantiknya pemerintahan baru, baik di nasional maupun di daerah.

    “Mudah-mudahan kondisi kembali normal, sehingga perekonomian kembali menggeliat dan Padang kembali hidup,” ujar Febrizal Madjid yang telah puluhan tahun berkecimpung di usaha retail.

    Keberhasilan terobosan yang dilakukan oleh Dalas Swalayan ini akan ditularkan ke cabang-cabang nya yang lain di kota Padang.

    “Walaupun daya beli lesu, penjualan harus tetap maju,” pungkasnya. (JJ)