×

Iklan

BABINSA KORAMIL 09 BATANG ANAI
Cintanya pada Dunia Pertanian Begitu Dalam

17 September 2023 | 13:55:35 WIB Last Updated 2023-09-17T13:55:35+00:00
    Share
iklan
Cintanya pada Dunia Pertanian Begitu Dalam
Serda TNI AD, Erman saat melakukan uji coba pertumbuhan jagung komposit di daerah binaannya Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Padang, Khazminang.id--Hampir mirip dengan penggalan kisah cinta sepasang anak manusia, begitu pula dengan kisah perjalanan cinta Sersan Dua (Serda) TNI AD, Ermen pada dunia pertanian. Diawali dengan pandangan pertama, kemudian menggali informasi hingga mendekati dan mencintainya sepenuh hati.

Di teras rumahnya di Asrama TNI AD Simpang Haru Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) yang dipenuhi aneka jenis tanaman, pria kelahiran 4 Maret 1973 yang sehari-harinya merupakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 09 Batang Anai, Kodim 0308/Pariaman ini berupaya memilih padanan kalimat bijak untuk menanggapi pertanyaan wartawan media ini pada Sabtu malam 16 September 2023 tentang apa alasannya begitu mencintai dunia pertanian, hingga membuat ia termotivasi untuk menimba pendidikan S1 di Fakultas Pertanian Universitas Eka Sakti (Unes) Padang, dan tak berapa lama lagi juga akan menyandang gelar S2 Pertanian dari Universitas Taman Siswa (Tamsis) Padang.

Bahkan kata suami dari Ida Mulyati (46 tahun) dan ayah dari Heru Putra Pratama (24 tahun), Hari Putra Dinata (19 tahun) serta Aisyafira Putri Ermeida (12 tahun) ini, bila tak ada aral melintang ia akan melanjutkan pendidikan S3 bidang Pertanian di Universitas Andalas (Unand) Padang.

    Begitu dalam cinta anak tunggal dari pasangan Zainudin (75 tahun) dan Mardiana (68 tahun) ini pada dunia pertanian. Sebuah cinta tak bersyarat, yang bersumber dari lubuk hati yang paling dalam.

    Cintanya, kata pria yang merupakan putra asli Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam ini, menyamai cintanya terhadap diri sendiri dan keluarganya.

    Ermen mengaku, perhatian yang ia curahkan pada tanaman, tak hendak ia bedakan dengan perhatian pada anak-anak dan istrinya.

    “Sebenarnya alam merupakan satu kesatuan dan sejajar dalam kehidupan dengan manusia. Alam dan manusia adalah sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh sebab itu manusia disamping menikmati sumber daya alam yang telah tersedia, juga wajib menjaga kelangsungan sumber daya alam tersebut. Salahsatu bentuk untuk menjaga kelangsungan  sumber daya adalah menanam pohon atau tanaman dan merawatnya dengan penuh cinta dan ketulusan,” katanya.


    Kata pria yang merupakan satu-satunya prajurit TNI dan Babinsa di Indonesia yang bergelar sarjana pertanian ini, sebenarnya cintanya pada dunia pertanian berawal saat ia pertama kali menjadi prajurit TNI tahun 1994, dengan pangkat Prajurit Dua (Parada) yang bertugas di Batalyon Infantri 125/Sim'bisa Kaban Jahe Kabupaten Tanah Karo Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

    Di daerah itu kata Ermen, rata-rata masyarakatnya adalah petani. Jadi, mau tidak mau ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan. Lewat adaptasi yang intens itulah katanya mengenang, cinta yang tulus terhadap dunia pertanian akhirnya “bermukim” di hatinya.

    Ternyata pria yang pada bulan Oktober 2023 ini akan menyandang pangkat Sersan Satu (Sertu) ini tak mau sekedar mengenal dunia pertanian hanya selayang padang, Ia berupaya menempatkan tanaman sebagai sesama subjek pengambil peran yang bermanfaat bagi lingkungan hidup, sama halnya seperti manusia. 

    Ia pun meyakini menanam pohon atau tanaman mempunyai manfaat besar bagi orang lain di kemudian hari. 

    “Menanam pohon atau tanaman haruslah dilandasi dengan hati dan cinta serta mempunyai visi jauh ke depan, yang barang tentu akan berbeda hasilnya dengan orang yang sekedar asal menanam,” kata Ermen.

    Menurut Babinsa Koramil 09 Batang Anai yang sekitar dua bulan ini membuat terobosan menanam bawang di styrofoam dengan memanfaatkan arang sekam, yang bisa menghasilkan kualitas bawang yang bagus dan masa panen yang lebih cepat ini, orang-orang  yang menanam tanaman atau pohon tentunya dengan harapan terbangunnya kondisi baru yang lebih baik, dan tentunya ia akan memilih bibit tanaman baik dan terbaik, bahkan  mereka  sampai bisa memanfaatkan lahan kosong seperti di pekarangan rumah yang sempit dan tempat  lainnya. 

    Untuk itu kata pria yang memiliki motto hidup “dipuji tak pernah terbang, dimaki tak pernah tumbang” ini, ia terus berupaya memotivasi masyarakat di wilayah  Koramil 09 Batang Anai khususnya dan Kodim 0308/Pariaman umumnya agar melakukan gerakan menanam pohon dan tanaman, yang merupakan gerakan dari “hati dan cinta”. 

    Kata Babinsa yang sekitar tiga bulan ini baru saja melakukan uji coba pertumbuhan jagung komposit di daerah binaannya Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman sudah saatnya setiap individu berupaya mendorong dirinya dan memunculkan  niat mulia sedari awal untuk membangun dan berkontribusi bagi perbaikan alam dan kehidupan bagi generasi yang akan datang.

    “Merawat serta memelihara tanaman dan pohon agar tumbuh baik dan subur akan terpatri pada jiwa manusia berkat adanya dorongan niat mulia sedari awal untuk membangun dan berkontribusi bagi perbaikan alam dan kehidupan,” ujar Ermen.

    Ermen merasa hal itu tidaklah berlebihan, karena katanya, nenek moyang kita telah  mewariskan kebiasaan menanam pohon atau tanaman sebagai salahsatu bentuk etika lingkungan yang dipenuhi nilai-nilai luhur masyarakat.

    Tak hanya itu dalam mengatasi kelangkaan pupuk, beberapa bulan belakangan Ermen bersama Babinsa yang ada di jajaran Kodim 0308/Pariaman berupaya mengembangkan dan melakukan sosialisasi program Biosaka, yang mana Bio berarti hidup dan Saka singkatan dari selamatkan alam kembali ke alam, yang dikembangkan dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam serta untuk pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, di Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai. (Febriansyah Fahlevi)