Sebuah catatan
berdemokrasi pada Mubes Nasional IV Alumni STMN-SMKN1 Bukittinggi
Oleh : Abdul Aziz
Terlihat masih cukup
bersemangat, berjalan gontai, berseragan khusus, ada pula kokarde yang
tergantung dileher Pak Tua itu bertuliskan
Alumni STM thn 1965. Lantas mantan anak sekolah tukang itu terlihat
menaiki tangga Rumah Gadang Alumni di Padang Gamuak. Suara lantang yang
terdengar sampai keluar ruangan gedung bagonjong itu, seperti ada yang
diperdebatkan. Lantas Pak Tua itu berkata “suasana batangka nan bantuak iko nan
sabana ambo rindukan”..
Pada tanggal 7-8
Agustus 2022 diselenggarakan Musyawarah Besar Nasional Alumni STMN - SMKN1
Bukittinggi yang ke-4 di Rumah Gadang Alumni STMN yang kampus di SMK Negeri 1,
Padang Gamuak, Bukittinggi. Acara Mubes ke IV Alumni Sekolah Tukang itu dihadiri
oleh 50 angkatan alumni, mulai dari Alumni angkatan tahun 1963 sampai Alumni
angkatan tahun 2022 yang baru saja menerima tanda kelulusannya beberapa bulan
yang lalu.
Suasana hiruk pikuk,
candaan ala anak STM terdengar riuh. Hantanam batu domino keatas meja disela
deru orgen tunggal terdengar jelas. Sesekali terdengar suara “caruik” disela
tertawa dihiruk pikuknya suasana sebelum acara Mubes dibuka oleh Panitia Mubes.
Suasana Mubes ke IV
kali ini memang agak sedikit bebeda dengan acara mubes sebelumnya, karena
Alumni Angkatan tahun 1976 berupaya untuk mempertahankan posisinya sebagai
Ketua Umum Iluni STMN-SMKN1 untuk periode berikutnya. Susasana tegang itu sudah
terjadi dua minggu menjelang terselenggaranya acara. Semua persiapan Mubes
IV-pun sudah terselenggara dengan baik. Karangan bunga sebagai tanda ucapan
selamat bermubes ria juga terpajang disepanjang jalan didepan sekolah.
Sekelompok Alumni
Angkatan 1976 terlihat serius memperbincangkan strategi untuk bisa memenangkan
pemilihan Ketum Iluni periode 2022-2026. Dilokasi yang tidak begitu jauh,
terlihat juga Alumni Angkatan 1982 yang sibuk bermain domino, bermain koa dan
ada juga yang tampil sebagai penyanyi dadakan bersama orgen tunggal. Sementara
Alumni lain sibuk bernostalgia dan “saling malapeh taragak” mengenang indahnya
masa-masa ketika sekolah dulu.
Acara Mubes ke IV
pun dibuka dan berlanjut sampai kepada Penetapan Tata Tertib Mubes. Misi kedua
para Pak Tua-pun mulai terlihat. Perdebatan demi perdebatanpun mulai terjadi,
intrupsi demi intrupsipun muncul membuat suasana Mubes ini menjadi sangat
membikin pusing Pak Tua lain yang hadir sekedar menikmati suasana pertemanan
dan melepas rindu. Debat kusir pun menjadi tak terelakkan sampai ke acara
pembacaan pertanggung jawaban pengurus alumni periode sebelumnya.
Sebelum acara Mubes
di skor menjelang shalat zuhur, telah dibuahkan kesepakatan dari debat ala anak
STM itu, akan ada dua calon kandidat Ketum dari tiga calon yang sudah
ditetapkan sebelumnya karena satu orang calon Ketum mengundurkan diri dengan
legowo disebabkan kekurangan dukungan. Misi kedua Pak Tua pun berhasil untuk
bisa tetap sebagai salah seorang kandidat Ketum Iluni.
Calon Ketum pertama
adalah Alumni Angkatan 1976 Shadiq C Abdullah dan calon Ketum berikutnya adalah
Alumni Angkatan 1982 Zetrial Goechi. Alumni STMN 1982 ini menamakan organisasi
alumninya dengan Eksekutif ‘82. Nama ini merupakan singkatan dari Eks Siswa STM
Kreatif tahun 1982.
Ada perpedaan
prinsip mendasar pada kedua angkatan ini terlihat dari para pendukungnya.
Kandidat Ketum yang berasal dari Alumni th 1976 mendapat dukungan dari kalangan
tua dan beberapa mantan birokrat sedangkan kandidat Ketum dari alumni angkatan
1982 didukung oleh mayoritas alumni angkatan 1980 keatas dan kalangan kaum muda
serta milenial.
Ketika sidang diskor
disaat masuknya waktu shalat zuhur dan acara makan siang, terjadilah lobi-lobi
dan persiapan untuk penyampaian visi-misi untuk kedua kandidat Ketum. Layaknya
bagaikan perundingan disebuah parlemen, terlihat kesibukan para pendukung
disana sini, sampai akhirnya sidang penentuan Ketum-pun dibuka kembali.
Penampilan Shadiq C
Abdullah diawal sidang justru sangat mengejutkan. Dia menyatakan mundur dari
pencalonan sebagai kandidat Ketum alumni dan secara legowo. Dengan rendah hati
menyerahkan estafet kepemimpinan baru kepada rivalnya. Akhirnya, sidang pleno
menetapkan Zetrial Goechi sebagai Ketum Alumni STMN-SMKN1 periode 2022-2026
secara mufakat bulat. Misi ketiga Pak Tua pun terlihat berjalan sukses dalam
menampilkan cara berdemokrasi yang bersih.
Dalam pidato
pertamanya, Ketum Alumni STMN-SMKN1 Bukittinggi periode 2022-2026, Zetrial
Goechi menyampaikan bahwa akan terjadi perubahan besar pada pengelolaan
organisasi alumni ini kedepan. Pertama, akan dibuat website khusus sebagai pusat
informasi dan pengelolaan organisasi alumni, agar semua data alumni dapat
terhimpun dengan baik. Kedua, memberdayakan dan menghimpun semua usaha dan
perusahaan alumni dan memberikan diskon bagi semua pemegang kartu alumni ketika
berbelanja di semua kegiatan usaha para alumni. Ketiga, membangun akun khusus
yang memungkinkan semua alumni bisa melakukan zoom meeting setiap saat dengan
gratis sehingga para alumni bisa berkominikasi dan saling memberikan informasi
penting.
“Di sinilah kita
bersimpang jalan, kami yang sudah tua ini mesti tinggal di belakang menodong
yang muda-muda untuk maju. Pada gilirannya kita akan menua, dan yang kini
berada di depan pada lima enam tahun nanti akan menua jua. Secara alamaiah gen
manual harus rela bersetafet ke gen milenial,” katanya kepada saya di ujung
acara.
Sepanjang acara
Mubes mantan anak sekolah tukang itupun berhasil menghimpun donasi untuk
penyelesaian Mesjid Ahmad Karim sebesar Rp 842 juta. Hebat juga Pak Tua ini....