IST |
Mentawai, Khazminang-- Kapolres Mentawai, AKBP Dodi Prawira Negara memerintahkan seluruh jajarannya agar bertanggung jawab dalam pengawasan di daerah masing-masing. Hal ini sebagai bukti serius untuk menekan dan mengantisipasi terjadinya kejahatan seksual terhadap wanita dan anak-anak di daerah itu.
Tak main-main, dalam gagasan yang ia ciptakan itu, AKBP Dodi juga memerintahkan kepada polisi wanita (Polwan) yang ditunjuk sebagai Srikandi dan Bhabinkamtibmas agar seluruh warga yang berada di pelosok Kepulauan Mentawai dibekali ilmu dan sosialisasi terhadap para wanita dan anak anak.
Ia mengatakan, sangat penting diri dibekali ilmu agama dan pengetahuan tentang itu. Sebab, dampak dari perbuatan itu akan jelas sangat buruk terhadap para korbannya. Pihaknya tak ingin, di daerah yang telah menjadi salah satu destinasi wisata dan mayoritas wisatawannya adalah warga negara asing (WNA), tercoreng oleh predator seksual.
"Nah, untuk itu, dibutuhkan peranan semua elemen masyarakat dan orangtua menindaklanjutinya. Lebih baik mencegah sedini mungkin. Buat tanpa tapi, lakukan tanpa nanti," kata AKBP Dodi Prawira Negara didampingi Kabagren, AKP H Syafrizen Datuak Rang Batuah kepada wartawan baru-baru ini.
Lebih lanjut kata dia, upaya pencegahan dan penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak ini, juga mendukung realisasi Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sebagai lembaga yang berdiri sendiri.
Gagasan ini diharapkan akan terus menekan angka kekerasan seksual terhadap wanita dan anak di wilayah hukum Polres Kepulauan Mentawai.
Tak main-main, dalam gagasan tersebut, AKBP Dodi Prawira Negara ini tidak akan memberi ampun kepada pelaku dalam menjalani proses hukum nantinya.
"Menjaga si buah hati, baik mengenai pergaluan, pendidikan, agama yang paling utama dan kemajuan iptek yang kebablasan. Seperti terlalu bebas mempergunakan HP," ingatnya. (rp/ ril)