×

Iklan

KEHIDUPAN DALAM GEDUNG PUTIH
Anak Presiden tak Boleh Buka Jendela

14 Agustus 2020 | 18:47:37 WIB Last Updated 2020-08-14T18:47:37+00:00
    Share
iklan
Anak Presiden tak Boleh Buka Jendela
Presiden Trump dan keluarga (reuters)

Washington DC, Khazminang.id -- Seperti apa rasanya jadi anak Presiden AS dan tinggal di Genung Putih? Ternyata tidak seindah yang dikira. Membuka jendela gedung putih saja anak Presiden AS tidak boleh, apalagi menerima hadiah yang besarnya melebihi Rp5,7 juta.

Seperti dikutip dari VOA,  Anita McBride, mantan kepala staf untuk ibu negara Laura Bush dan executive-in-residence di American University, menyebut menjadi anak Presiden AS dan tinggal di gedung putih tidak bisa seleluasa tinggal di luar.

    Apakah anak Presiden nboleh pakai smartphone dan media sosial? Tentu saja boleh. Tapi pasti dijaga ketat oleh petugas keamanan."Saya yakin Secret Service memonitor kegiatan-kegiatan yang berpotensi membahayakan mereka," ujar Anita.

    Yang agak menarik adalah aturan tidak membolehkan keluarga Gedung Putih membuka jendela. Untuk keamanan, sekuriti tempat tinggal Presiden AS itu memang tidak membolehkan jendela dibuka.

    Pernah ibu negara Michelle Obama mengatakan 'betapa kangennya' ia membuka jendela waktu tinggal di Gedung Putih. "Semua orang suka angin segar," kata Anita. "Tapi saat Anda tinggal di Gedung Putih dan jadi target keamanan, ada beberapa batasan."

    Padahal jendela Gedung Putih juga sangat berat karena anti-peluru. Mereka punya orang khusus yang bisa membuka dan menutup jendela secara aman.

    Lalu bagaimana kalau anak Presiden terima hadiah? Boleh, asal tidak melebihi harga Rp5,7 juta.

    Ini contohnya, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan hadiah bola sepak untuk Presiden Trump di Helsinki pada Juli 2018.

    "Bola ini akan saya berikan untuk Barron (putra Presiden Trump - red), tanpa pertanyaan," kata Trump. Tapi karena bola itu mungkin di bawah Rp5,7 juta harganya, makanya bola boleh berpindah tangan ke Barron.

    Jika presiden AS dan keluarganya dapat hadiah dari pemerintah luar negeri yang nilainya melebihi $390 (Rp5,7 juta), mereka harus serahkan hadiah itu ke Arsip Nasional. Tapi boleh disimpan sendiri asal kemudian dibayar dengan uang sendiri.

    Pernah Kanselir Jerman Angela Merkel menghadiahi anak Presiden AS Sasha dan Malia Obama barang-barang Adidas pada tahun 2011. Namun, karena nilai totalnya $557 (Rp8,2 juta), hadiah itu disimpan di Arsip Nasional. (eko/dikutip dari VOA)