×

Iklan

WISATA SUMBAR MULAI BERGAIRAH
AKSSB Layani Lagi Surfing

24 Juni 2020 | 19:56:32 WIB Last Updated 2020-06-24T19:56:32+00:00
    Share
iklan
AKSSB Layani Lagi Surfing
Sebelum berlayar, peselancar diperiksa dulu kesehatannya

Padang, Khazminang.id – Wabah Covid-19 yang meluas penyebarannya di seluruh dunia membuat industri pariwisata ‘tersengal-sengal’ karena rata-rata tiap lini industri itu terdampak, mulai dari hotel, restorn, objek wisata, penerbangan sampai surfing.

“Tapi selepas dimulainya new normal ini kita menyadari bahwa tidak mungkin terus berdiam diri tanpa ada ikhtiar untuk bisa tetap tegak diantara berseliwerannya virus ini,” kata praktisi pariwisata bahari Sumatera Barat, H. Aim Sein kepada Khazanah  kemarin.

Sepanjang masa pandemi Covid-19 empat bulan terakhir ini, dunia wisata bahari terutama surfing ke Mentawai mengalamai penurunan kurva kunjungan. Orang takut berpergian ditambah tidak adanya penerbangan ke Padang.

    Namun, kata Aim yang juga salah seorang pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Barat itu, ia bersama rekan-rekannya di Asosiasi Kapal Selancar Sumatera Barat (AKSSB) mencoba bangkit.

    “Hari ini (Rabu, 24/6) AKSSB untuk pertama kalinya kembali membuka terobosan untuk mendukung program Pemerintah Sumatera Barat membuka dan mendorong berjalannya kembali sektor Pariwisata, dengan mengirim tamu-tamu selancar asing ke Mentawai,” kat Aim yang juga Ketua AKSSB itu.

    Trip selancar yang menggunakan kapal Switchfoot ini membawa para peselancar ke Mentawai selama kurang lebih 12 hari dengan tetap menggunakan protokol Covid-19. Protokol wisata kapal selancar ini dirancang sedemikian rupa agar semua pihak merasakan manfaatnya dengan azas CSH (clean, safety, healthy – bersih, aman dan sehat).

    “Penerapan protokol ini adalah dengan mewajibkan setiap perselancar (surfer) mengikuti PCR Test. Pengambilan sampel kita lakukan di atas kapal, baik perselencar maupun anak buah kapal (ABK). Kemudian selama menunggu hasil test, ABK dan perselancar dilarang turun kapal untuk meminimalisir kontak dengan orang lain,” kata Aim.

    Menjawab pertanyaan soal berangkat tidaknya kapal, Aim Zein mengatakan bahwa kapal hanya dapat diberangkatkan jika hasil telah keluar dengan semua orang di kapal itu dinyatakan negatif Covid-19.

    Saat kapal telah berlayar dan sampai di Mentawai, seluruh perselancar dilarang turun berinteraksi dengan masyarakat, setelah kegiatan berselancar mereka kembali ke Padang dan terbang ke negaranya masing-masing.

    Kapal selancar sendiri sudah merupakan sebuah tempat yang terisolasi penuh, sehingga 100% aman, karena dilaut tidak ada kontak dengan covid carrieratau  orang lain yang terinfeksi.

    Pelaksanaan PCR test untuk para surfer ini dilakukan secara mandiri oleh AKSSB bekerjasama dengan Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

    Tidak hanya ABK dan penumpangnya saja yang di periksa, namun kapalnya juga diperiksa dan dibersihkan secara seksama oleh tim disinfektan Palang Merah Indonesia (PMI) Sumbar. “Kapal disemprot dan dibersihkan dengan bahan disinfektan pada saat sebelum keberangkatan dan kedatangan untuk menjaga dan menjamin kebersihannya,” kata Aim.

    Jason, WNA Australia, pemilik kapal Switchfoot merasa sangat senang dengan kebijakan Pemerintah Sumatera Barat membuka kembali pariwisata, khususnya surfing. Baik Jason maupun Aim Zein dari AKSSB merasa sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dan mendorong hal ini khusunya kepada Gubernur Sumbar, KSOP (Syahbandar), Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan Sumbar, GM Angkasa Pura, PMI Sumbar dan Pemerintah Mentawai.

    Aim dan seluruh anggota AKSSB berharap dengan dibukanya kembali pariwisata selancar dengan mengikuti protokol Covid-19, maka roda ekonomi dapat berjalan kembali karena wisata selancar di Mentawai, Sumatera Barat, merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh peselancar dunia. Apabila trip-trip awal selancar ini berjalan lancar, diharapkan dapat menjadi promosi sekaligus mendorong negara-negara asal peselancar dapat ikut termotivasi untuk mempercepat membuka kembali larangan warganya untuk berwisata ke Indonesia. (eko)