Oleh
: Devi Diany
Sudah
5 tahun Elmayanti menjadi Agen BRILink. Setiap hari, wanita yang akrab di sapa
El ini dengan tulus melayani masyarakat yang membutuhkan jasa layanan
perbankan, seperti transfer atau pengiriman uang, tarik tunai maupun layanan
pembayaran tagihan listrik dan pembelian token listrik. Kadang dia tak memungut
biaya administrasi ketika dia tau warga tersebut sangat membutuhkan bantuannya.
Dan El selalu begitu, merasakan kesulitan yang dialami pelanggannya sehingga
dia memberikan kemudahan.
“Tak
semua harus diukur dengan uang. Saya bisa merasakan kesusahan pelanggan yang
datang ke sini. Misalnya saja dia ingin menarik uang yang tersisa di
rekeningnya yang jumlahnya hanya Rp 40.000. Untuk hal ini, saya tidak memungut
biaya administrasi. Saya ikhlas menolongnya,” ujar wanita berusia 43 tahun ini.
El
juga melayani dengan setulus hati warga yang hanya ingin mengecek saldo
rekeningnya tanpa memungut biaya administrasi alias gratis. Biasanya mereka
adalah warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang berharap bantuan
pemerintah itu sudah masuk ke rekening dan segera dapat dicairkan. Kadang
mereka mengecek rekeningnya berulang-ulang dan El selalu melayaninya dengan
gratis.
Agen
BRILink Elmayanti berada di Pasar Laban, Kelurahan Bungus Selatan, Kecamatan
Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Lokasinya sangat strategis, persis berada di
pinggir jalan ruas Padang – Painan. Dulu, usaha Agen BRILink Elmayanti
bersebelahan dengan kantor BRI Unit Bungus. Meski demikian, pelanggannya tetap
berlimpah apalagi ketika sore hari pelayanan kas BRI sudah tutup dan saat hari
libur, maka warga mendatanginya untuk berbagai keperluannya. Kini BRI Unit
Bungus sudah pindah kantor, berjarak sekitar 1 Km dari BRILink Elmayanti.
“Saya
percaya dengan rezeki yang dikasi Allah. Walau BRILink saya bersebelahan dengan
kantor BRI dulu, tetapi tetap banyak warga yang transaksi di sini,” terang ibu
2 orang anak ini.
Jauh
sebelum menjadi Agen BRILink, Elmayanti sudah memiliki usaha grosir P&D
atau toko ritel makanan dan minuman. Dia menjual berbagai keperluan harian,
seperti aneka makanan ringan, biskuit, roti, aneka minuman botol, sabun mandi,
sampo, bedak dan lainnya. Kedainya cukup luas untuk menampung stok barang dagangannya
yang datang berkardus-kardus, berukuran 7 meter x 7 meter dan merupakan bagian
depan dari rumahnya.
“Saya
memanfaatkan bagian depan rumah yang saya jadikan kedai. Ini lah untungnya
tinggal di pinggir jalan, dekat dengan SMA 11 Padang dan tak jauh pula dari pelabuhan
bagi kapal ke Mentawai,” kata ibu dari Habib dan Latifa ini.
Kedai
El selalu buka setiap hari. Tetapi waktu buka kedai tergantung kesibukannya di
rumah, biasanya mulai buka antara pukul 07.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. Lalu
El akan menutup kedainya pada pukul 22.00 WIB. Untuk melayani pelanggan, El
dibantu oleh 1 orang karyawan. Sedangkan pada malam hari, suami El akan ikut
membantunya melayani warga yang ingin bertransaksi. Setiap harinya tak kurang
30 pelanggan bertransaksi di BRILink Elmayanti.
“Pelanggannya beragam dari berbagai kalangan, umumnya para
pelaku usaha antar pulau yang ingin mengirim uang untuk pembelian barang dagangan.
Misalnya, pedagang yang berjualan ke Mentawai. Ada pula pedagang ikan kering,
mereka kirim uang di sini,” terang Elmayanti.
Selain
itu, belakangan ini El juga melayani warga yang ingin pencairan dana bantuan
pendidikan untuk pelajar SMP. Ada sekitar 20 anak yang bantuan pendidikannya
dikirim lewat rekening bank dan mereka mencairkannya di BRILink Elmayanti.
Setiap anak mendapat Rp 425.000.
Sebelumnya
jelang Pemilu, El juga sibuk mencairkan bantuan pendidikan dari Program
Indonesia Pintar (PIP) untuk 200 pelajar dengan jumlah bervariasi, ada yang
menerima Rp 225.000 per orang da nada pula yang menerima Rp 450.000 per orang.
“Alhamdulillah,
distribusi bantuan pendidikan ini berjalan lancar. Saya sudah siapkan dana
hingga Rp 80 juta untuk kebutuhan PIP ini. Jika tak mencukupi, saya punya teman
yang bersedia meminjamkan dananya untuk sementara waktu. Bagi saya, warga harus
dilayani dan tak ingin mereka kecewa dan pergi tanpa hasil,” katanya.
Salah
seorang pelanggan El yang bernama Anto mengaku sangat terbantu dengan
keberadaan BRILink Elmayanti. Pelayanannya cepat, pemiliknya ramah dan baik
hati. Warga yang datang selalu dilayani. Bahkan warga sering digratiskan untuk
mengecek bantuan PKH karena bantuan itu langsung dikirim ke rekening
masing-masing warga. Hari libur, BRILink ini tetap buka. Jadi layanan apapun yang
dibutuhkan, bisa dilakukan di BRILink. Selain itu, untuk transaksi langsung ke
ATM BRI juga jauh jaraknya.
“Jarak
ATM BRI cukup jauh. Kadang sampai di ATM, jaringan bermasalah pula sehingga ATM
tak bisa digunakan. Jadi paling praktis itu, ya BRILink bu Elmayanti. Hari
libur BRILink juga tetap buka,” katanya sambil tersenyum.
Suami Elmayanti melayani pelanggan yang ingin transaksi. IST
BRILink untuk Kebutuhan Masyarakat
Kehadiran agen BRILink sejalan dengan
kebutuhan masyarakat yang terus meningkat terhadap layanan perbankan, terutama
layanan perbankan ultramikro dan mikro. Selain itu, belum semua masyarakat bisa
bertransformasi ke layanan digital seperti yang tengah tren saat ini.
“Masyarakat
yang tinggal di pinggiran kota atau pedesaan, masih banyak yang belum melek
digital termasuk layanan perbankan. Mereka masih banyak menggunakan uang tunai,” kata Regional
CEO BRI Padang, Moh.Harsono.
Saat
ini pemerintah tengah giat mengkampanyekan digitalisasi keuangan. Kehadiran
agen BRILink juga sejalan dengan upaya pemerintah dan regulator yang terus
mengedukasi masyarakat tentang literasi keuangan, khususnya pembukaan dan
penggunaan rekening perbankan bahkan digital bank.
“Bank
BRI sebagai bank terdepan melayani masyarakat dan pelaku UMKM tentunya harus
mampu mengantisipasi kebutuhan layanan perbankan untuk masyarakat tanpa kantor,
yaitu melalui Agen BRILink,” kata Moh. Harsono.
Saat ini jumlah Agen BRILink mencapai 25.889 agen,
tetapi yang aktif sekitar 10.573 agen. Mereka tersebar di seluruh
kabupaten/kota di Sumbar. Yang tidak aktif jumlahnya 15.316 agen. Penyebabnya
antara lain karena usahanya tidak ada lagi, atau karena kurangnya modal dalam
melayani masyarakat . Ada pula yang usaha dan tempat tinggalnya pindah serta lokasi
agen yang kurang potensial.
“Bagi yang berminat jadi agen BRILink seperti Elmayanti,
tidak sulit. Syaratnya perorangan, memiliki rekening di Bank BRI, menyetor uang
jaminan Rp 3 juta dan saldo tersebut diblokir selama menjadi agen, memiliki
rekening pinjaman di BRI dengan kolek lancar minimal 6 bulan terakhir. Memiliki
surat keterangan usaha dan belum menjadi agen bank penyelenggara laku pandai
lainnya,” kata Moh. Harsono. (**)