Lokasi penembakan di Atlanta |
Atlanta, Khazminang.id -- Brutalisme dan rasisme masih marak di AS, Senin (15/3) waktu Atlanta delapan orang, termasuk setidaknya enam perempuan keturunan Asia, tewas dalam penembakan di tiga spa berbeda di negara bagian Georgia.
Laporan yang diterima dari kepolisian setempat menyebut empat orang tewas di sebuah panti pijat di Acworth, kawasan pinggiran utara Atlanta. Lainnya tewas di dua spa di Kota Atlanta. Diketahui bahwa diantara yang tewas itu ada warga Korea Selatan.
Otoritas Korsel melalui Kedutaan mereka mengonfirmasi bahwa benar diantara yang tewas tertembak itu adalah warga negara mereka.
Para pejabat setempat menyebut seorang laki-laki berusia 21 tahun telah ditangkap dan diyakini merupakan tersangka dalam tiga serangan mematikan itu.
Hingga berita ini disusun, kepolisian belum mengumumkan motif penembakan tersebut.
Belakangan kejahatan kebencian terhadap keturunan Asia di Amerika Serikat meningkat. Pelaku serangan rasis ditujukan kepada warga Asia, seolah menuduh mereka sebagai sumber virus Corona. 'Saya tidak ingin virus coronamu di negaraku' begitu ungkapan para rasialis ini kepada seorang mahasiswa asal Singapura.
Kejahatan rasial terhadap orang-orang keturunan Asia-Amerika meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Situasi itu dipicu informasi yang menyalahkan orang Asia atas penyebaran Covid-19.
Dalam pidatonya minggu lalu, Presiden AS Joe Biden mengutuk "kejahatan rasial yang kejam terhadap orang Asia-Amerika, yang diserang, dilecehkan, disalahkan dan dikambinghitamkan."
Penembakan pertama di Atlanta terjadi sekitar pukul lima sore waktu setempat di Youngs Asian Massage Parlor, Acworth.
Juru bicara kepolisian setempat, Kapten Jay Baker, menyebut dua orang tewas di tempat kejadian. Tiga korban penembakan lain sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi dua di antaranya tak bisa diselamatkan.
Baker mengkonfirmasi, empat korban tewas pertama adalah dua perempuan keturunan Asia, seorang perempuan kulit putih dan satu laki-laki kulit putih. Seorang laki-laki Hispanik mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. (eko/bbc)