Jakarta, Khazanah – PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyatakan telah menutup tujuh gerai sepanjang tahun ini karena merugi. Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store Miranti Hadisusilo menyatakan manajemen telah merencanakan penutupan ini dengan matang.
"Iya benar, jadi memang sudah
direncanakan untuk ditutup karena tidak menguntungkan," ucap Miranti di
Jakarta, Sabtu (24/10).
Ketujuh gerai itu tersebar di seluruh
Indonesia adalah Pertama, 1 gerai di Palembang,
Sumatera Selatan. Kedua, 1 gerai di Bogor, Jawa Barat. Ketiga, 1
gerai di DKI Jakarta.
Keempat, 1 gerai
di Balikpapan. Kelima, 1 gerai di Bali. Keenam,
1 gerai di Padang, Sumatera Barat. Terakhir, 1 gerai di
Cirebon, Jawa Barat.
Selain menutup gerai, Matahari Department
Store juga telah memotong gaji karyawan sejak April 2020. Hal ini seiring
dengan maraknya kasus penularan virus corona dan pembatasan aktivitas di ruang
publik.
"Iya benar (pemotongan gaji sejak April
2020," kata Miranti.
Namun, ia bilang kini perusahaan mulai memulihkan
pemotongan gaji ke karyawan. Miranti memastikan gaji karyawan akan kembali 100
persen pada kuartal IV 2020.
Matahari Department Store sendiri membukukan kerugian
sepanjang Januari-September 2020. Perusahaan tercatat rugi bersih sebesar Rp617
miliar.
Kerugian itu terjadi karena pendapatan perusahaan
anjlok 57,5 persen menjadi Rp3,3 triliun. CEO dan Wakil Presiden Direktur
Matahari Department Store Terry O'Connor menyatakan keuangan perusahaan
memburuk karena pandemi Covid-19.
"Pandemi covid-19 yang sedang berlangsung
mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik sejalan upaya
Matahari dalam restrukturisasi bisnis," terang O'Connor.
Menurutnya, keuangan perusahaan sempat
membaik pada Juli hingga pertengahan September 2020. Namun, pendapatan Matahari
Department Store kembali memburuk setelah sebagian daerah kembali menerapkan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB).