×

Iklan

KONFLIK MYANMAR KIAN MEMANAS
50 WNI Pulang Menyelamatkan Diri

17 Maret 2021 | 15:48:45 WIB Last Updated 2021-03-17T15:48:45+00:00
    Share
iklan
50 WNI Pulang Menyelamatkan Diri
Para pengunjuk rasa antikudeta berjalan di balik barikade sementara api berkobar di jembatan Bayint Naung di Mayangone, Yangon, Myanmar, 16 Maret 2021. REUTERS/Stringer

Yangoon, Khazminang.id -- Situasi politik dan keamanan di Myanmar terus mencekam sejak kudeta militer 1 Februari lalu. Unjuk rasa memprotes kudeta militer dan penangkapan sejumlah pemimpin sipil yang awalnya berlangsung damai, kini bergulir menjadi kerusuhan. Sedikitnya 50 WNI sudah memilih meninggalkan negeri itu, sedang sisanya sekitar 330 orang masih bertahan tinggal di Yangoon.

Situasi makin panas, aparat keamanaan pun tidak lagi sekedar menanggapi aksi demonstrasi itu dengan pentungan dan gas air mata, tetapi menggunakan granat kejut hingga peluru karet dan peluru tajam.

Dikutip dari laman voice of america (VOA),  juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, mengatakan hingga saat ini 50 orang warga Indonesia telah kembali dari Myanmar. Sementara sekitar 330 WNI lain memilih bertahan di negara Pagoda Emas itu.

    "Dalam Siaga II ini, masyarakat kita masih dimungkinkan atau diberikan dorongan untuk melakukan repatriasi mandiri untuk mereka yang tidak ada keperluan mendesak menetap di Myanmar. Dari informasi yang kita dapatkan, mereka yang sudah kembali ada sekitar 50 WNI secara mandiri dari Myanmar," kata Faizasyah.

    Faizasyah menambahkan secara umum kondisi warga Indonesia di Myanmar dalam keadaan aman dan baik. Dia mengatakan Kementerian Luar Negeri terus memantau perkembangan keadaan di Myanmar dan tetap berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon.

    Terkait krisis politik yang masih terus berlangsung di Myanmar, lanjut Faizasyah, KBRI Yangon masih menetapkan Siaga II bagi warga Indonesia terkait keadaan di Myanmar. Fasilitas transportasi dan komunikasi masih berjalan dengan reguler.

    Dia mencontohkan masih ada maskapai melayani penerbangan keluar dari Myanmar melalui Singapura atau tujuan lain. (eko/voa)