×

Iklan


16 Korban Longsor Tambang Emas di Solok Selatan Ditemukan, 7 Diantaranya Meninggal Dunia

11 Mei 2021 | 00:12:30 WIB Last Updated 2021-05-11T00:12:30+00:00
    Share
iklan
16 Korban Longsor Tambang Emas di Solok Selatan Ditemukan, 7 Diantaranya Meninggal Dunia
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat sudah menemukan dan mengevakuasi 16 orang penambang emas liar yang tertimbun longsor di Timbahan, Kecamatan Sangir Batang Hari. Senin malam (10/5) sekitar pukul 22.00 WIB, 7 diantaranya meninggal dunia (foto:Ist/net).

Padang, Khazminang.id--  Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat sudah menemukan dan mengevakuasi 16 orang penambang emas liar yang tertimbun longsor di Timbahan, Kecamatan Sangir Batang Hari. Senin malam (10/5) sekitar pukul 22.00 WIB .  .

"Dari 16 korban tersebut
tujuh orang sudah meninggal dunia dan sembilan lagi keadaan luka-luka," kata Kalaksa BPBD Solok Selatan Richi Amran melalui Kepala Seksi Kedaruratan Romi Aprijal, di Padang Aro, Senin malam (10/5)

 

    Adapun data korban meninggal yaitu:

    1. Yasril alamat Sungai Padi.

    2. Buyung alamat Bidar Alam.

    3. Yuniadi alamat Abai Sangir.

    4. Ijal alamat Sungai Rambutan Sangir.

    5. Siat alamat, Sungai Rambutan Sangir.

    6. Pak de Dharmasraya.

    7. Catno alamat Abai Sangir.

     

    Sementara, data yang mengalami luka-luka yaitu:

     

    1. Epi alamat Padang Air Dingin.

    2. Derri alamat Padang Air Dingin.

    3. Tomi, luka patah tangan, alamat Timbulun.

    4. Sito luka berat patah pinggang, alamat Sungai Rambutan.

    5. Eka luka-luka alamat Bumi Ayu.

    6. Fajrul cidera patah pinggang alamat Liki.

    7. Abit luka-luka alamat abai.

    8. Mitro luka-luka alamat Abai

    9. Nova luka-luka patah tangan, Bumi Ayu Sangir 

     

    Data yang dihimpun, satu korban lagi atas nama Siman alamat Sampu masih dalam proses pencarian.

     

    Dia mengatakan, diperkirakan satu orang lagi yaitu Siman warga Sampu masih dalam tahap pencarian.

    Yang menjadi kendala di lapangan katanya, kondisi jalan yang susah dilalui dan evakuasi harus dilakukan secara manual.

    Selain itu katanya, tumpukan batu berukuran besar yang menimbun lokasi juga menyulitkan tim dalam melakukan penggalian.

    "Kondisi saat ini penggalian harus menggunakan alat berat karena banyak batu berukuran besar yang tidak mungkin dipindahkan secara manual," ujarnya.

    Dia menambahkan, curah hujan yang tinggi dari Minggu
    (9/5) sore sampai dini hari mengakibatkan bukit di sekitar tambang emas liar longsor dan menimbun penambang di Timbahan sekitar pukul 08.00 WIB (Novrizal Sadewa)


    Sumber: Antara