×

Iklan

PEMBUKAAN GALANGGANG ARANG #7 KAYUTANAM
147 Penabuh Gandang Tansa Meriahkan Pertunjukan Kolosal Perkusi Kureta Mandaki

29 November 2023 | 21:23:07 WIB Last Updated 2023-11-29T21:23:07+00:00
    Share
iklan
147 Penabuh Gandang Tansa Meriahkan Pertunjukan Kolosal Perkusi Kureta Mandaki

Padang, Khazanah – Penampilan kolosal Perkusi Kureta Mandaki oleh 147 penabuh Gandang Tansa dari perwakilan 21 sanggar se-Kabupaten Padang Pariaman, menandai pembukaan Galanggang Arang #7 di Kayutanam, Selasa (2811/2023).

Mereka merupakan peserta lokakarya “Respon WTBOS Dalam Komposisi Musik Perkusi Kureta Mandaki” yang dilatih oleh Ribut Darak-Badarak. Suasana begitu meriah. Ribuan warga Padang Pariaman memenuhi lokasi kegiatan.

Penampilan ini merupakan pertunjukan dengan pemain Gandang Tansa terbanyak di Sumatera Barat. Uniknya lagi, mereka tampil di jalur rel kereta Stasiun Kayutanam dengan koreografi seperti kereta yang sedang mejalu berselisih arah.

    “Kereta Mak Itam dan jalur kereta pada Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) ternyata telah lama menjadi inspirasi lahirnya komposisi musik Perkusi Kureta Mendaki. Pengetahuan tersebut dipelajari dan dimainkan selama puluhan tahun oleh banyak sanggar gandang tambua yang ada di Sumatera Barat,” ujar Kurator Galanggang Arang, Mahatma Muhamad.

    Pembukaan kegiatan dihadiri Bupati Padang Pariaman, Suharti Bur, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumbar, Unri, Kepala Drive II KAI Sumbar, Sofan Hidayah serta tamu undangan lainnya.

    Menurut Mahatma, bunyi benturan antara roda kereta api dan sambungan antar rel saat kereta menanjak menjadi dasar menghadirkan ritmis yang sangat menarik untuk didengar.

    “Karya penciptaan itu lahir dari memori kolektif yang terbangun di masyarakat,” jelasnya.

    Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti mengapresiasi keterlibatan aktif anak nagari Kayutanam sekaligus mengingatkan lagi soal WTBOS sebagai warisan anak nagari yang diakui dunia.

    “Jadikan nilai-nilai universal pada WTBOS sebagai sumber inspirasi, tuangkan dalam berbagai jenis penciptaan karya seni budaya dan UMKM,” kata Irini.

    WTBOS ditetapkan UNESCO pada 6 Juli 2019 sebagai salah satu Warisan Dunia yang berkontribusi pada peradaban. Galanggang Arang merupakan aktivasi untuk menggali dan merawat kebudayaan di sepanjang kawasan WTBOS, program prioritas Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek. Sebelumnya, kick off Galanggang Arang: “Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia” telah diselenggarakan di Padang 19 Oktober 2023.

    Nagari Kayutanam menjadi tuan rumah Galanggang Arang #7. Secara khusus, Stasiun Kayutanam berada di Zona B WTBOS, salah satu rangkaian jalur kereta api penghubung Sawahlunto di Zona A dan Pelabuhan Teluk Bayur di Zona C.

    Di Panggung utama, berbagai pertunjukan seni juga tampil diantaranya Rabab Galuak Utiah Monen Sikayan Lubuk Alung, Sanggar Seni Rumah Gadang Kayutanam, Salawat Dulang, Badulang Arang Rayen and Friends, dan Darak Badarak. Selain itu ada dialog warisan budaya bertema WTBOS dan Sumber Penciptaan Seni dari Stasiun Kayutanam, pameran karya seni dan arsip WTBOS, pameran 16 UMKM, dan Lomba Layang-Layang Darek.

    Pada Kamis, 29 November 2023, akan ada penampilan dari Indang Kreasi Sanggar Umbuik Mudo, Drama Tari Sanggar Warih Bajawek, pertunjukan musik puisi SMAN1 Batang Anai, Katumbak, pertunjukan Sanggar Binuang Sati, pertunjukan Komunitas Seni Nan Tumpah, dan penampilan pertunjukan Mahoni. (devi)